Dari Posisi Sulit Menuju Posisi Mudah

Fiqih Mudah (260
Demikianlah, tidak ada nabi kecuali pernah mengalami masa sulit yang kemudian Alloh menggantinya dengan masa mudah. Barangkali itu juga yang pernah kita alami. Ibrohim dalam kondisi tubuh terikat di atas tumpukan kayu yang siap dibakar, dengan tenang membaca hasbunalloh wani’mal wakil. Allohpun membalasnya dengan :
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ
Kami berfirman : Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim  [al anbiya’ : 69]
Ismail yang memasrahkan dirinya untuk disembelih. Dirinya tahu bahwa apa yang akan ia alami akan menyebabkan umurnya pendek, merasakan sakitnya gorokan pisau dan berpisah dengan ibunda dan ayahanda. Pengorbanannya dijawab oleh Alloh :
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar   [ash shoffat : 106]
Setelah melakukan pembunuhan terhadap lelaki Mesir, Musa menjadi buronan. Akhirnya dirinya bisa keluar juga dari negeri itu hingga bertemu dengan nabi Syuaib. Di situlah nabi Syuaib menenangkan Musa dengan berkata :
لَا تَخَفْ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Janganlah kamu takut. kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim itu  [alqoshosh : 25]
Yusuf yang terbuang di sebuah sumur, diperjualbelikan, sejenak tinggal di istana yang akhirnya berpindah ke penjara selama beberapa tahun. Akhirnya keluar dan menjadi salah satu pembesar di Mesir hingga dipertemukan oleh Alloh dengan orang tua dan saudara-saudaranya dalam keadaan bersujud padanya. Di situlah Yusuf berkata :
وَقَالَ يَا أَبَتِ هَذَا تَأْوِيلُ رُؤْيَايَ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّي حَقًّا وَقَدْ أَحْسَنَ بِي إِذْ أَخْرَجَنِي مِنَ السِّجْنِ وَجَاءَ بِكُمْ مِنَ الْبَدْوِ مِنْ بَعْدِ أَنْ نَزَغَ الشَّيْطَانُ بَيْنِي وَبَيْنَ إِخْوَتِي إِنَّ رَبِّي لَطِيفٌ لِمَا يَشَاءُ إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ  رَبِّ قَدْ آَتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
Yusuf berkata : Wahai ayahku Inilah ta'bir mimpiku yang dahulu itu; Sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. dan Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaKu, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Ya Tuhanku, Sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam Keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh  [yusuf : 100-101]
Pasca melahirkan, ibu nabi Musa terlihat panik. Karena Firaun sudah mempunyai program untuk membunuh semua bayi laki dari kalangan bani isroil. Alloh menurunkan ketenangan padanya dengan berfirman :
وَأَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّ مُوسَى أَنْ أَرْضِعِيهِ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ وَلَا تَخَافِي وَلَا تَحْزَنِي إِنَّا رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ
Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa ; Susuilah Dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya Maka jatuhkanlah Dia ke sungai (Nil). dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena Sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan men- jadikannya (salah seorang) dari Para rasul  [alqoshosh : 7]
Alloh memberi tiga kabar gembira kepada ibu nabi Musa : selamatnya Musa, suatu saat akan dikembalikan ke pangkuannya dan terangkatnya Musa sebagai rosul kelak di kemudian hari.
Ketika terkepung oleh kaum kafir yang hendak membunuhnya, Alloh memberi kabar gembira kepada nabi Isa :
إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
(ingatlah), ketika Allah berfirman : Hai Isa, Sesungguhnya aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya  [ali imron : 55]
Sementara rosululloh shollallohu alaihi wasallam yang berada di dalam gua bersama Abu Bakar dalam perjalanan hijrohnya. Orang-orang kafir sudah berada di mulut gua. Dalam kondisi panik yang menimpa Abu Bakar, datanglah ketenangan :
لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita. Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir Itulah yang rendah. dan kalimat Allah Itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana [attaubah : 40]
Demikianlah, para rosul senantiasa mengalami masa-masa sulit, kondisi genting dan mencekam akan tetapi semua berakhir dengan kemudahan. Alloh berfirman :
Sehingga apabila Para Rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada Para Rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa  [yusuf : 110]