Sulit Bila Dilatih Akan Menjadi Mudah

Fiqih Mudah (21)
Menyetir mobil itu sulit. Kita harus bisa menyelaraskan antara kopling dan gas, antara besar body mobil dengan luasnya jalan, antara pandangan yang tertuju ke depan dan melihat spion, dan itu akan berpadu dengan mental. Tak jarang karena perasaan grogi dan takut menyebabkan laju kendaraan yang tidak stabil dan tak jarang membahayakan pengendara lain. Betapa banyak dari para pemula yang menabrak pembatas jalan, masuk got dan sejuta kisah yang mendebarkan. Seiring dengan waktu dan ketekunannya belajar akhirnya kitapun menjadi mahir menyetir mobil.
Mungkin kita masih ingat saat kecil belajar membaca alquran ? Dari terbata-bata dan sering kena damprat dan hukuman dari sang guru hingga akhirnya lancar membaca alquran.
Walhasil, segala sesuatu akan menjadi mudah bila ada latihan meski berawal dari sulit. Kalau hal ini dimengerti oleh setiap orang maka para perokok akan meninggalkan kebiasaannya dengan latihan tanpa mengenal lelah untuk berusaha berhenti merokok.
Bila kaedah ini dipahami dengan baik maka tidak mungkin kursus-kursus bahasa Arab bubar gara-gara para pesertanya mengeluhkan sulitnya bahasa Arab.
Sholat tahajud di keheningan malam akan terasa mudah, berinfaq akan terasa ringan, menghafal alquran akan menjadi aktifitas menyenangkan manakala ada latihan. Ingat janji Alloh :
سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
Alloh akan menjadikan sesudah kesulitan ada kemudahan  [ath tholaq : 7]
Abu Su’ud mengomentari ayat di atas bahwa kemudahan itu akan datang baik cepat atau lambat. Artinya bisa saja kemudahan itu datang segera tanpa harus menunggu waktu lama dan terkadang harus bersabar karena Alloh tidak memberi kemudahan itu dengan kontan.
Maroji’ :
Tafsir Abu Su’ud (maktabah syamilah) 6/338