Albait Dalam Alquran (45)
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آَمَنُوا اِمْرَأَةَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata : Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu di dalam aljannah, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim [attahrim : 11]
Ketika Musa mengalahkan tukang sihir, Asiyah istri Firaun menyatakan keislamannya. Rupanya Firaun murka sehingga mengikat kaki dan tangannya di empat tiang besi. Selanjutnya Firaun memberi intruksi agar ditimpakan batu besar pada tubuhnya. Saat itulah Asiyah berdoa dengan empat permintaan, yaitu :
· Mendapat rumah di dalam aljannah
· Diselamatkan dari Firaun dan perbuatannya (kekufuran yang berupa ibadah kepada selain Alloh)
· Diselamatkan dari kaum dzolim
Allohpun mengabulkannya. Ketika Firaun akan menimpakan batu besar, Alloh angkat ruhnya sehingga saat batu jatuh, menimpa tubuhnya yang sudah tidak memiliki ruh.
Demikianlah, rumah di dalam aljannah membuat dirinya mantap untuk melupakan rumah istananya bersama Firaun. Karena aljannah bersifat abadi, sementara istana megah yang dibangun di atas dasar kekufuran hanya bisa dinikmati sesaat dan akan menjadi kesengsaraan yang tidak berakhir di akhirat.
Maroji’ :
Albuyut Fil Quranil Kariim, Sa’dun Jum’ah Hamadi Alhalbusi hal 319-320