Rumah Perangkap

Albait Dalam Alquran (34)
Yusuf alaihissalam adalah pemuda berparas menawan, hingga kaum wanita tidak sadar mengiris-iris tangan mereka dengan pisau karena melihat ketampanan wajah Yusuf. Zulaikha, yang disebut dalam alquran dengan imroatul (istri) Aziz, adalah wanita muda dengan paras memikat. Sayang ia bersuamikan laki-laki yang impoten. Keduanya hidup satu rumah. Bisa dibayangkan, bagaimana perasaan Zulaikha yang belum pernah tersentuh sementara di hadapannya ada pemuda berwajah tampan.
Saat rumah sepi, Zulaikha segera menutup pintu. Dengan suara menggoda berkata Yusuf “ Haita laka “ yang bermakna kemarilah. Inilah yang dikisahkan oleh Alloh dalam alquran :
وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan Dia menutup pintu-pintu, seraya berkata  "Marilah ke sini." Yusuf berkata "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung  [yusuf : 23]
Demikianlah Zulaikha menjadikan baitihaa (rumahnya) yang sepi untuk menjerat Yusuf sehingga mengikuti kemauannya. Tidak menutup kemungkinan banyak manusia memanfaatkan rumahnya untuk berbuat maksiat.
Mendapat godaan yang membahayakan, Yusuf menolak dengan mengajukan 3 hujah :
·         Hujah pertama :
مَعَاذَ اللَّهِ
Aku berlindung kepada Allah
Ini menunjukkan bahwa haq Alloh harus dipenuhi dengan cara menghindari perbuatan dosa
·         Hujah kedua
إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ
sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik
Ini menunjukkan bahwa hak orang yang telah memberikan kebaikan dengan memeliharanya tidak boleh dibalas dengan pengkhianatan. Tidak selayaknya kebaikan dibalas dengan keburukan.
·         Hujah ketiga
إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung
Ini menunjukkan bahwa kenikmatan sedikit akan tetapi akan mengakibatkan kehinaan dunia dan siksa akhirat tidak sepantasnya dituruti.
Bila dirangkum akan menghasilkan kesimpulan bahwa faktor memenuhi hak Alloh dan hak manusia serta rasa takut akan akibat perbuatan dosa mendorong Yusuf tidak mau menuruti kemauan jahat Zulaikha. Meski ada 13 pendukung bagi Yusuf untuk melakukannya sebagaimana yang diungkapkan oleh Syaikh Muhammad Sholih Almunajjid :
1.       Zulaikha yang menggoda Yusuf. Yang menggoda bukan Yusuf akan tetapi Zulaikha. Jika seorang perempuan mengajak pada lelaki untuk melakukan perbuatan maksiat, pengaruhnya tidak seperti jika seorang lelaki yang mengajak seorang perempuan untuk melakukan perbuatan maksiat. Beban psikologi akan hilang karena jika yang mengajak adalah lelaki maka akan terjadi kekhawatiran si wanita akan berontak, berteriak dan minta tolong.
2.       Yusuf tinggal di rumah Zulaikha, ia tidak akan dicurigai bila ia berada di ruang manapun di rumah itu.
3.       Pintu sudah tertutup sehingga perbuatan itu tidak akan diketahui oleh siapapun
4.       Zulaikha membuat pancingan dengan mengatakan haita laka (kemarilah)
5.       Yusuf berusia muda sehingga hasrat nafsu sedang bergelora
6.       Zulaikha adalah tuan dari yusuf sehingga ia mempunyai otoritas untuk menyuruh dan melarang
7.       Yusuf adalah hamba sahaya, karena orang yang bukan hamba sahaya mempunyai ketakutan namanya tercemar, berbeda dengan hamba sahaya.
8.       Yusuf adalah pendatang yang negerinya jauh jaraknya dari Mesir sehingga rasa takut namanya tercemar akan hilang berbeda dengan penduduk pribumi
9.       Zulaikha berparas cantik
10.   Zulaikha memiliki kekuasaan di Mesir
11.   Suami Zulaikha tidak ada di tempat
12.   Zulaikha menggoda Yusuf dengan daya pikat wanita
13.   Zulaikha mengintimidasi Yusuf dengan penjara
Ketigabelas pendukung ini tentu masih didukung dengan godaan setan. Akan tetapi bisa ditaklukkan karena setan sendiri sedari awal sumpahnya di hadapan Alloh sudah mengungkapkan bahwa hamba yang mukhlashinlah yang akan tahan akan godaannya sebagaimna afirman Alloh :
قاَلَ رَبِّ بِماَ لأغْوَيْتَنِيْ لأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى الأَرْضِ وَلأَغْوِيَنَّهُمْ أجْمَعِيْنَ إلاَّ عِباَدَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ
39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
40. Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka [alhijr : 39-40]
Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi memberi definisi mukhlish dengan mengatakan : yaitu orang yang dijaga kemurnian ketaatannya kepada Alloh dan dimuliakan dengan penjagaanNya, mereka adalah orang yang tidak dikendalikan amarah, syahwat dan hawa nafsunya.
Bukti dari jaminan (keselamatan dari godaan setan) adalah nabi Yusuf yang mampu lolos dari jebakan Zulaikha. Karena itulah Alloh menjulukinya dengan :
إنَّهُ مِنْ عِباَدِناَ الْمُخْلَصِيْنَ
Sesungguhnya Yusuf itu Termasuk hamba-hamba Kami yang mukhlashin  [yusuf : 24]
Maroji’ :
Aisaruttafasir, Syaikh Abu Bakar jabir Aljazairi hal 740
Seratus faedah dari surat Yusuf, Syaikh Muhammad Sholih Munajjid hal 45
Albuyut Fil Quranil Kariim, Sa’dun Jum’ah Hamadi Alhalbusi hal 298-299