(yang bersifat sementara)
Meski sudah ditunjukkan bukti kebenaran risalah, orang kafir tetap tidak bergeming dari kekufurannya kepada Alloh. Mukjizat yang beraneka ragam yang mereka lihat tidak jua membuat tunduk kepada kebenaran. Membantah adalah ciri khas mereka saat alhaq ada di hadapan mereka. Keras kepala mereka dikomentari Alloh :
وَمَا مَنَعَنَا أَنْ نُرْسِلَ بِالْآَيَاتِ إِلَّا أَنْ كَذَّبَ بِهَا الْأَوَّلُونَ وَآَتَيْنَا ثَمُودَ النَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُوا بِهَا وَمَا نُرْسِلُ بِالْآَيَاتِ إِلَّا تَخْوِيفًا
Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka Menganiaya unta betina itu. dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti [al isro’ : 59]
Ketika rosululloh shollallohu alaihi wasallam bercerita tentang peristiwa isro’ dan mi’roj, mereka dustakan. Demikian juga saat diterangkan adanya pohon di dasar neraka yang berbuah zaqqum yang diperuntukkan bagi penghuninya, mereka bantah. Dalam persepsi mereka, mana mungkin, neraka yang berupa api menyala-nyala aka ada pohon yang tumbuh dari dasarnya lalu menjulang ke atas dan mengeluarkan buah. Untuk itulah Alloh berfirman :
وَإِذْ قُلْنَا لَكَ إِنَّ رَبَّكَ أَحَاطَ بِالنَّاسِ وَمَا جَعَلْنَا الرُّؤْيَا الَّتِي أَرَيْنَاكَ إِلَّا فِتْنَةً لِلنَّاسِ وَالشَّجَرَةَ الْمَلْعُونَةَ فِي الْقُرْآَنِ وَنُخَوِّفُهُمْ فَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا طُغْيَانًا كَبِيرًا
Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu : Sesungguhnya ilmu Robmu meliputi segala manusia. dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al Quran. dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka. [al aisro’ : 60]
Demikian juga sewaktu rosululloh shollallohu alaihi wasallam menerangkan akan bangkitnya manusia dari kuburnya. Mereka berkomentar :
وَقَالُوا أَئِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَئِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا
Dan mereka berkata : Apakah bila Kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah Kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru ? [al isro’ : 49]
Kengkuhan seperti itu tidak akaan bertahan lama. Cepat atau lambat mereka akan mengakuinya. Hal itu terjadi baik di dunia maupun di akhirat.
Seangkuh Firaun yang dengan sombong berkata “Aku adalah Rob kalian tertinggi “. Saat tenggelam, dengan jujur berkata :
وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا حَتَّى إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آَمَنْتُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا الَّذِي آَمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak Menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia : Saya percaya bahwa tidak ada ilah melainkan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya Termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah) [yunus : 90]
Orang kafir yang tidak percaya dengan hari berbangkit, di saat bangun setelah tiupan terompet kedua, berkata :
قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ
Mereka berkata : Aduhai celakalah kami! siapakah yang membangkitkan Kami dari tempat-tidur Kami (kubur) ? Inilah yang dijanjikan (tuhan) yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya) [yasin : 52]
Demikian juga ketika mereka dihadapkan dengan pengadilan akhirat, dengan penuh harap mengiba kepada Alloh :
Dan sewaktu adzab sudah mereka terima, dengan penuh penyesalan mengeluh :
وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
Dan, jika Sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata) : Wahai Rob Kami, Kami telah melihat dan mendengar, Maka kembalikanlah Kami (ke dunia), Kami akan mengerjakan amal saleh, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang yakin [assajdah : 12]