Melupakan Alloh

(aljaza’ min jinsil ‘amal, bukan hukum karma)
Siapa yang melupakan Alloh, maka Alloh akan melupakannya. Berulangkali Alloh mengingatkan hal ini kepada kita di dalam alquran, diantaranya :
الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَهْوًا وَلَعِبًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فَالْيَوْمَ نَنْسَاهُمْ كَمَا نَسُوا لِقَاءَ يَوْمِهِمْ هَذَا وَمَا كَانُوا بِآَيَاتِنَا يَجْحَدُونَ
(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka. Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan Pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami  [al a’rof : 51]
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ  
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang Munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. mereka telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik  [attaubah : 67]
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ  
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. mereka Itulah orang-orang yang fasik  [alhasyr :  19]
Pada ayat ketiga, Alloh menerangkan bahwa siapa saja yang melupakan Alloh maka Alloh akan memberi balasan berupa : Dilupakan oleh Alloh terhadap dirinya sendiri. Ibnu Qoyyim menerangkan maknanya dengan berkata : Dia akan lupa terhadap maslahat pada dirinya dan apa saja yang akan menyelamatkannya dari adzabNya. Juga ia akan lalai terhadap apa yang membuat ia bahagia di kehidupan yang abadi (akhirat) yang berupa kenikmatan dan kesenangannya. Semuanya dilupakannya sebagai balasan yang setara dengan lupanya mereka dari mengagungkan dan menyerahkan rasa takut kepadaNya.
Maroji’ :
Adda’ Waddawa’, Ibnu Qoyyim Aljauziyyah hal 108