Tangan Alloh Di Atas Tangan Mereka

(aljaza’ min jinsil ‘amal, bukan hukum karma)
إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ
Sesungguhnya orang-orang yang berbaiat kepada kamu Sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. tangan Allah di atas tangan mereka  [alfath : 10]
Pada bulan Zulkaidah tahun keenam Hijriyyah Nabi Muhammad s.a.w. beserta pengikut-pengikutnya hendak mengunjungi Mekkah untuk melakukan 'umrah dan melihat keluarga-keluarga mereka yang telah lama ditinggalkan. Sesampai di Hudaibiyah beliau berhenti dan mengutus Utsman bin Affan lebih dahulu ke Mekah untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan kamu muslimin. mereka menanti-nanti kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang karena Utsman ditahan oleh kaum musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa Utsman telah dibunuh. karena itu Nabi mengajak kaum muslimin melakukan bai'ah kepada beliau untuk siap mati membela Utsman meski tanpa senjata. Merekapun Mengadakan janji setia kepada Nabi dan mereka akan memerangi kaum Quraisy bersama Nabi sampai kemenangan tercapai. 
Ketika mereka mengulurkan tangannya untuk berbaiat maka Allohpun menjawab uluran itu :
يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ
Tangan Allah di atas tangan mereka  
Apa arti tangan Alloh di atas tangan mereka ?
Ibnu Katsir menafsirkan : Alloh hadir bersama mereka, mendengar ucapan mereka, melihat keberadaan mereka, mengetahui dzohir dan bathin mereka. Alloh Taa’la sebagai pihak yang dibaiat dengan perantaraan rosululloh shollallohu alaihi wasallam.
Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di menafsirkan : Seolah mereka membaiat dan menjabat tangan Alloh.
Walhasil tangan mereka yang digunakan untuk berbaiat, mendapat sambutan tangan Alloh. Balasan tentu sesuai dengan perbuatan.
Maroji’ :
Tafsir Ibnu Katsir (maktabah syamilah)
Tafsir Taisir kalim Arrohman Fi Tafsir Kalaamil Mannan (maktabah syamilah)