Didampingi Istri Saat Bepergian

(Islam Mengatur Urusan Dunia)
Saat berkunjung ke luar negeri, biasanya kepala negara didampingi istri. Alangkah baiknya bila sesekali seorang suami mengajak istrinya ketika bertugas ke luar daerah. Apa manfaat pendampingan ? Sungguh sangatlah banyak, diantaranya :
·         Melayani kebutuhan suami
·         Menjaga agar suami tidak terperosok dalam perbuatan maksiat karena godaan untuk melakukannya sangat besar manakala kita berada di luar daerah
·         Membantu suami ketika mendapat masalah. Istri mungkin menghibur, menenangkan dan memberi solusi
·         Cara suami untuk menerangkan dunia pekerjaannya kepada istri
·         Membahagiakan istri, karena dengan begitu ia bisa mendapatkan hiburan di luar setelah hari-harinya dipenuhi oleh pekerjaan mengatur rumah
Kebiasaan membawa istri saat bepergian adalah sunnah rosululloh shollallohu alaihi wasallam sebagaimana penuturan Aisyah :
كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا أَرَادَ سَفَرًا أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ  فَأَيَّتُهُنَّ خَرَجَ سَهْمُهَا  خَرَجَ بِهَا  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata : Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila hendak bepergian, beliau mengundi antara istri-istrinya, maka siapa yang undiannya keluar, beliau keluar bersamanya  [Muttafaq Alaihi]
Tentang manfaat keberadaan istri saat suami pergi, Imam Shona’ni menuturkan : Sebagian ulama yang tidak sependapat adanya undian (bagi suami yang memiliki beberapa istri) dengan alasan bahwa terkadang salah satu istri lebih memiliki manfaat bagi suami karena keahliannya yang tidak dimiliki oleh istri lain.
Dengan perkataan di atas kita bisa menyimpulkan bahwa fungsi istri disertakan oleh suami dalam tugasnya di luar daerah karena bisa membantu dan meringankan kesulitan suami. Hal ini bisa kita lihat pada saat rosululloh shollallohu alaihi wasallam menunaikan umroh. Pada waktu itu sebagian umat islam masih diliputi perasaan kecewa dengan perjanjian Hudaibiyyah yang seolah lebih menguntungkan pihak kafir Quraisy.
Ketika rosululloh shollallohu alaihi wasallam memerintahkan para sahabat untuk mencukur rambut dan menyembelih hewan untuk menyudahi umroh, mereka tidak segera melakukannya. Hal itu membuat nabi shollallohu alaihi wasallam bersedih. Beliaupun masuk menemui Ummu Salamah untuk meminta saran. Ummu Salamah berkata : Ya rosululloh, keluarlah dan mulailah apa yang engkau inginkan. Bila mereka melihatmu mencukur rambut dan memotong hewan, tentu mereka akan mengikutimu. Beliaupun segera melakukannya dan akhirnya apa yang beliau kerjakan diikuti oleh kaum muslimin.
Maroji’ :
Subulussalam, Imam Shon’ani 3/165
Nurul Yaqin fii Siirithi Sayyidil Mursalin, Muhammad Alhadlori Bik hal 119