(Islam Mengatur Urusan Dunia)
Kasus kecelakaan lalu lintas sering disebabkan oleh kesalahan pengemudi. Biasanya faktor ngantuk adalah yang mengawali musibah ini. Mengemudikan kendaraan dengan jarak jauh perlu stamina yang bagus. Bus antara kota sering menyediakan dua sopir untuk sekali perjalanan. Ini artinya, pengemudi dapat mengmudikan kendaraannya dalam keadaan segar karena ada kesempatan untuk istirahat secara bergantian.
Pengemudi tunggal terkadang mendahulukan jarak tujuan tiba yang sudah dekat dibanding kondisi fisiknya. Memaksakan diri untuk terus melaju dengan mobilnya padahal matanya sudah hampir tertutup. Wal iyaadzubillah, akibatnya fatal. Musibahpun terjadi.
Islam mengajarkan kita untuk tidak memaksakan diri dalam melakukan perbuatan. Kondisi lelah, istirahatlah obatnya. Dalam hal ibadah, seperti sholat malam, saat kantuk menyerang maka tidak boleh dilanjutkan. Boleh jadi, bacaan ayat tidak terkontrol sehingga maksud hati ingin memuji Alloh justru celaan yang keluar dari mulutnya. Rosululloh shollallohu alaihio wasallam bersabda :
عن عائشة رَضِيِ اللَّهُ عَنْها أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قال إذا نعس أحدكم وهو يصلي فليرقد حتى يذهب عنه النوم فإن أحدكم إذا صلى وهو ناعس لا يدري لعله يذهب يستغفر فيسب نفسه
Dari Aisyah rodliyallohu anha bahwasanya rosululloh shollallohu alaihi bersabda : Bila salah seorang di antara kalian mengantuk pada saat sholat malam maka segeralah tidur hingga hilang rasa kantuknya. Hal itu dikarenakan bila kalian sholat dalam keadaan kantuk, boleh jadi ia bermaksud beristighfar akan tetapi justru ia mencela dirinya sendiri [muttafaq alaih]
Wal akhir, sholat seorang hamba tentu akan menjelma pengaruhnya di luar sholat. Ketika sholat tidak bisa ditunaikan dalam keadaan kantuk, maka menyopir dalam keadaan kantuk haruslah dihentikan sehingga istirahat dan kemudian melanjutkan perjalanan setelah badan segar kembali.