(Islam Mengatur Urusan Dunia)
Di saat iqomat berkumandang, tiba-tiba perut terasa sakit. Timbul kebingungan dalam menentukan satu di antara dua pilihan : Sholat berjamaah dengan kelipatan pahala duapuluh tujuh, ataukah masuk WC untuk mengeluarkan kotoran yang menyiksa. Akhirnya pilihan jatuh pada sholat berjamaah.
Apa yang terjadi selanjutnya ? Hati akan berharap, semoga imam memilih surat-surat pendek setelah bacaan alfatihah. Ternyata perkiraan meleset. Hari ini imam membaca surat annaazi’at dan almuthoffifin. Keringat dingin bercucuran, konsentrasi sholat buyar dan perasaan benci kepada sang imam terpendam dalam hati.
Pilihan seperti ini tidak dibenarkan dalam islam karena rosululloh shollallohu alaihi wasallam mengajarkan kepada kita, bila perut terasa sakit maka yang dilakukan adalah masuk WC, bukan masuk masjid :
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ لَا صَلَاةَ بِحَضْرَةِ طَعَامٍ وَلَا هُوَ يُدَافِعُهُ الْأَخْبَثَانِ
Menurut riwayat dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Tidak diperbolehkan sholat di depan hidangan makanan dan tidak diperbolehkan pula sholat orang yang menahan dua kotoran ( kencing dan BAB ) [HR Muslim]
Kenapa sholat dalam keadaan menahan BAB dilarang ? Sebabnya adalah hilangnya kekhusyuan dalam beribadah. Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam mengatakan : Hadirnya hati adalah inti dari sholat, bila itu tidak ada maka ia hanya gerakan yang pelakunya mendapat pahala akan tetapi tidak akan memperoleh kedudukan orang beriman yang mendapat keuntungan. Bukankah Alloh berfirman :
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
Sungguh beruntung orang-orang beriman, yaitu orang-orang yang dalam sholatnya khusyu’ [almu’minun : 1-2]
Bagaimana tinjauan kesehatan, terhadap kebiasaan menahan kencing dan buang air besar ? Menahan kencing menyebabkan penyumbatan ureter ginjal Ini karena urin yang berisi limbah tubuh tak langsung dikeluarkan. Ibarat saluran air yang tidak rutin dibersihkan, kotorannya akan membuat saluran tersumbat. Bukan hanya itu, kotoran yang tidak keluar juga akan menimbulkan pembusukan. Infeksi Ginjal Jika kencing ditahan berjam-jam dan jumlah kuman sangat banyak, maka kuman itu akan naik ke atas, ke arah ginjal. Hal ini tidak biasa, tetapi bisa terjadi. Akibatnya, bisa terjadi gangguan infeksi pada ginjal. Merusak Kandung Kemih Apabila kita tidak melakukan buang air kecil atau kencing ini, maka ada kemungkinan zat-zat tersebut akan merusak saluran kemih kita. Apalagi bila air kencing mengandung kuman. Semakin lama air seni ini di kandung kemih, semakin banyak kuman yang ada. Melihat akibat yang ditimbulkan karena menahan kencing, ketika merasa kencing maka segeralah untuk melaksanakannya. Sehingga zat yang berbahaya tidak berkembang dalam tubuh kita.
Bagaimana dengan menahan BAB ? Adapun menahan BAB akan menyebabkan kanker pada saluran usus. Demikianlah penuturan para ahli.
Maroji :
Taudhihul Ahkam, Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam
www. Dhe Ikhdan kh. Com