Resapan Air

(Islam Mengatur Urusan Dunia)
Di depan kawasan industri Pulogadung, pernah ada reklame besar dari pemerintah DKI yang berisi ajakan untuk membuat resapan air di tiap rumah warga. Di situ tercantum gambar hujan yang menimpa rumah, lalu air dialirkan ke lubang yang ada di halaman tanpa harus keluar ke got.
Ini adalah wacana yang bagus. Dulu, warga memiliki prinsip, air harus segera keluar dan masuk ke sungai. Paradigma itu harusnya dirubah. Air hujan jangan sampai masuk got, karena di tiap rumah sudah ada lubang resapan. Kalau ini dilakukan maka air tanah terjaga dan banjir tidak akan terjadi.
Sayang, penebangan hutan yang tidak mengikuti aturan ditambah pembukaan lahan untuk perumahan yang tidak memenuhi standar lingkungan dengan melupakan tanah resapan membuat banjir sebagai acara tahunan warga.
Islam mengajarkan kepada kita bahwa air hujan turun dengan kadar yang pas sehingga manusia tidak mungkin akan mendapat kelebihan atau kekurangan air. Hal ini Alloh firmankan :
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ
Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah perbendaharaannya dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu  [alhijr : 21]
Syaikh Abu Muhammad Ismail bin Marsyud berkata : Alloh Maha Kaya dan tidak membutuhkan para hambaNya. Perbendaharaan-perbendaharaanNya penuh, tidak pernah berkurang, termasuk hujan yang turun ke atas bumi tiap tahunnya adalah seperti itu juga dalam kadarnya setiap tahun akan tetapi bisa turun ke atas satu bumi namun tidak ke atas bumi yang lain. Turun dengan lebat pada suatu tempat hingga membahayakan penghuni lokasi turunnya tersebut namun Dia mengalihkannya dari manusia yang lain sehingga bumi mereka menjadi kering kerontang lalu mereka ditimpa bencana akibat tidak mendapatkan curahan hujan.
Lalu apa sikap kita dengan turunnya hujan ? Jawabannya adalah mempersiapkan resapan air sebagaimana firman Alloh :
وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ وَإِنَّا عَلَى ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu meresap di bumi, dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya  [almu’minun : 18]
Sementara secara tersirat, rosululloh shollallohu alaihi wasallam mengajari kita tentang hal yang sama :
عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ مِنْ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتْ الْمَاءَ فَأَنْبَتَتْ الْكَلَأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتْ الْمَاءَ فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى إِنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لَا تُمْسِكُ مَاءً وَلَا تُنْبِتُ كَلَأً فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فِي دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ فَعَلِمَ وَعَلَّمَ وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ
Dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda : Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengan membawanya adalah seperti hujan yang lebat yang turun mengenai tanah. Diantara tanah itu ada jenis yang dapat menyerap air sehingga dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Dan di antaranya ada tanah yang keras lalu menahan air (tergenang) sehingga dapat diminum oleh manusia, memberi minum hewan ternak dan untuk menyiram tanaman. Dan yang lain ada permukaan tanah yang berbentuk lembah yang tidak dapat menahan air dan juga tidak dapat menumbuhkan tanaman. perumpamaan itu adalah seperti orang yang faham agama Allah dan dapat memanfa'atkan apa yang aku diutus dengannya, dia mempelajarinya dan mengajarkannya, dan juga perumpamaan orang yang tidak dapat mengangkat derajat dan tidak menerima hidayah Allah dengan apa yang aku diutus dengannya. Berkata Abu Abdullah ; Ishaq berkata : Dan diantara jenis tanah itu ada yang berbentuk lembah yang dapat menampung air hingga penuh dan diantaranya ada padang sahara yang datar [HR Bukhori Muslim]
Dua dalil di atas, menunjukkan betapa pentingnya tanah resapan. Ia bisa menjaga air tanah dan menyuburkan tanaman.
Maroji’ :
Hujan (Hukum dan Permasalahannya Menurut Syariat Islam, Abu Muhammad Ismail bin Marsyad bin Ibrohim Arrumaih hal 12