(Islam Mengatur Urusan Dunia)
CBSA adalah singkatan dari Cara Belajar Siswa Aktif. Dalam metode ini, seorang guru membimbing murid untuk kreatif. Tidak selamanya anak didik disuapi untuk mendapat ilmu. Perlu bagi mereka untuk berinofasi untuk menemukan jawaban, ilmu dan pengetahuan baru. Salah satu untuk mewujudkan metode ini adalah dengan diskusi. Guru memperhatikan bagaimana siswa mengemukakan pendapat. Bila salah dibetulkan dan bila kurang maka gurulah yang akan menyempurnakannya. Inilah yang pernah rosululloh shollallohu alaihi wasallam lakukan kepada para sahabat sebagaimana riwayat di bawah ini :
عرضت علي الأمم، فرأيت النبي معه الرهط، والنبي معه الرجل والرجلان، والنبي وليس معه أحد، إذ رفع لي سواد عظيم فظننت أنهم أمتي، فقيل لي هذا موسى وقومه، فنظرت فإذا سواد عظيم، فقيل لي هذه أمت، ومعهم سبعون ألفا يدخلون الجنة بغير حساب ولا عذاب، ثم نهض فدخل منزله فحاض الناس في أولئك، فقال بعضهم : فلعلهم الذي صحبوا رسول الله r، وقال بعضهم فلعلهم الذين ولدوا في الإسلام فلم يشركوا بالله شيئا، وذكروا أشياء، فخرج عليهم رسول الله أخبروه، فقال هم الذين لا يسترقون ولا يتطيرون ولا يكتوون وعلى ربهم يتوكلون فقام عكاشة بن محصن فقال ادع الله أن يجعلنى منهم، فقال أنت منهم ثم قال رجل آخر فقال ادع الله أن يجعلني منهم، فقال سبقتك عكاشة
Telah diperlihatkan kepadaku beberapa umat, lalu aku melihat seorang Nabi, bersamanya sekelompok orang, dan seorang Nabi, bersamanya satu dan dua orang saja, dan Nabi yang lain lagi tanpa ada seorangpun yang menyertainya, tiba tiba diperlihatkan kepadaku sekelompok orang yang banyak jumlahnya, aku mengira bahwa mereka itu umatku, tetapi dikatakan kepadaku : bahwa mereka itu adalah Musa dan kaumnya, tiba tiba aku melihat lagi sekelompok orang yang lain yang jumlahnya sangat besar, maka dikatakan kepadaku : mereka itu adalah umatmu, dan bersama mereka ada 70.000 (tujuh puluh ribu) orang yang masuk aljannah tanpa hisab dan tanpa disiksa lebih dahulu, kemudian beliau bangkit dan masuk ke dalam rumahnya, maka orang orang pun memperbincangkan tentang siapakah mereka itu ? Ada diantara mereka yang berkata : barangkali mereka itu orang orang yang telah menyertai Nabi dalam hidupnya, dan ada lagi yang berkata : barang kali mereka itu orang orang yang dilahirkan dalam lingkungan Islam hingga tidak pernah menyekutukan Allah dengan sesuatupun, dan yang lainnya menyebutkan yang lain pula. Kemudian Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam keluar dan merekapun memberitahukan hal tersebut kepada beliau. Maka beliau bersabda : “Mereka itu adalah orang-orang yang tidak pernah minta ruqyah, tidak melakukan tathoyyur dan tidak pernah meminta lukanya ditempeli besi yang dipanaskan, dan mereka pun bertawakkal kepada tuhan mereka, kemudian Ukasyah bin Muhshon berdiri dan berkata : mohonkanlah kepada Allah agar aku termasuk golongan mereka, kemudian Rasul bersabda : ya, engkau termasuk golongan mereka, kemudian seseorang yang lain berdiri juga dan berkata : mohonkanlah kepada Allah agar aku juga termasuk golongan mereka, Rasul menjawab : Kamu sudah kedahuluan Ukasyah [HR Bukhori & Muslim]
Hadits ini menerangkan bagaimana rosululloh shollallohu alaihi wasallam memberi pelajaran tauhid kepada para sahabat. Ketika menyebut angka 70.000 orang yang akan masuk ke dalam aljannah tanpa hisab, beliau sengaja tidak melanjutkan pelajaran melainkan pulang ke rumah. Di situlah para sahabat berdiskusi tentang profil ahlul jannah tanpa hisab.
Dari hasil disukusi terkumpul banyak pendapat. Ada yang menyebut bahwa mereka adalah ahlutauhid yang tidak berbuat syirik sedikitpun. Di antara mereka ada juga punya mengatakan bahwa para sahabatlah yang berhak dimasukkan golongan 70.000. Demikianlah masing-masing mengeluarkan pikiran mereka masing-masing.
Tak lama kemudian nabi shollallohu alaihi wasallam keluar untuk mendengar jawaban dari hasil diskusi mereka. Beliaupun akhirnya menerangkan jawaban sebenarnya, yaitu : mereka yang tidak meminta ruqyah, tidak menempel dengan besi panas, tidak percaya terhadap tathoyyur dan senantiasa bertawakal.
Siapa saja diantara pendidik yang menggunakan metode ini dalam pembelajaran, berarti telah mengamalkan sunnah rosululloh shollallohu alaihi wasallam.