(kontrofersi 7)
Pada hakekatnya kebaikan apapun yang dilakukan oleh orang kafir di dunia, tidak akan mendatangkan manfaat sedikitpun di akhirat. Alloh berfirman :
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan [alfurqon : 23]
Apa makna habaa an mantsuuro (debu yang beterbangan) ? Penulis tafsir alwajiz mengatakan : sia-sia dan tidak ada hak pahala baginya.
Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di menafsirkan : sia-sia, sungguh-sungguh mereka rugi dan terhalang mendapat pahala karena tidak memiliki iman dan pendustaannya terhadap Alloh dan rosulNya. Adapun amal yang diterima Alloh adalah yang didasarkan pada keimanan, keikhlasan dan pembenaran kepada para rosul yang diikuti.
Kendati demikian ada dua tokoh kafir yang mendapat sedikit manfaat dari amal kebaikan terhadap nabi shollallohu alaihi wasallam. Kedua orang itu adalah Abu Tholib dan Abu Lahab.
Sebagaimana kita ketahui, peran Abu Tholib dalam melindungi dakwah keponakannya sangat besar. Hal itulah yang menyebabkan Abu Tholib mendapatkan manfaatnya pada hari kiamat. Penulis Arrohiq Almakhthum membawakan riwayat tentang pertanyaan Abbas bin Abdul Muthollib kepada nabi shollallohu alaihi wasallam tentang Abu Tholib “ Kenapa engkau tidak mampu mempengaruhi pamanmu untuk masuk islam ? Bukankah ia melindungi dan membelamu ? “
هُوَ فِي ضَحَضَاحِ مِنْ نَارٍ وَلَوْلَا أنَا ... لَكَانَ فِى الدَّرْكِ الأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ
Beliau menjawab : Dia berada di permukaan neraka, seandainya bukan karena aku .. tentu ia berada di dasar neraka [HR Bukhori]
Adapun kebaikan Abu lahab adalah sebagaimana yang dicerikatakan oleh Urwah bahwa Tsuwaibah adalah budak Abu Lahab yang kemudian dibebaskannya, lalu dia menyusui nabi shollallohu alaihi wasallam. Tatkala Abu lahab telah meninggal dunia, sebagian keluarganya bermimpi bahwa bahwa kondisi Abu lahab sangat buruk. Keluarganya tadu bertanya “ Apa yang engkau dapatkan sesudah kematian ? Abu lahab menjawab :
لَمْ ألْقَ بَعْدَكُمْ خَيْرًا غَيْرَ أنِّى سُقِيْتُ مِنْ هذِهِ بِعَتَاقَتِي ثُوَيْبَةَ
Aku tidaklah menemukan satu kebaikanpun setelah meninggal kecuali aku diberi minum dalam lubang ini. Hal itu karena aku pernah membebaskan Tsuwaibah [HR Bukhori]
Ibnu Hajar menambahkan riwayat jawaban Abu Lahab “ Aku tidak pernah mendapatkan ketenangan selain diringankan adzab setiap hari senin. Urwah berkata : yang demikian itu karena nabi shollallohu alaihi wasallam dilahirkan pada hari senin dan Tsuwaibah memberi kabar kepada Abu lahab dengan kelahiran beliau, akhirnya ia dibebaskan.
Ibnu Hajar menambahkan : hadits ini menunjukkan bahwa orang kafir terkadang mendapatkan manfaat dari amal sholih di akhirat …… dan itu hanya berkaitan bagi kekhususan yang dimiliki oleh nabi shollallohu alaihi wasallam.
Maroji’ :
Tafsir Alwajiz (maktabah syamilah)
Tafsir Taisir Kalim Arrohman (maktabah syamilah)
Arrohiq Almakhthum, Syaikh Shoifurrohman Almubarokfuri hal 150
Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Atsqolani 9/53-54