Tidak Mengikuti Sunnah Rosul, Belum Tentu Bid’ah

(kontrofersi 24)
Sholat fajar (qobliyyah shubuh) ditunaikan dengan ringan. Pada rokaat pertama setelah membaca alfatihah, surat yang biasa dibaca oleh nabi shollallohu alaihi wasallam adalah surat alkafirun. Selanjutnya pada rokaat kedua surat al ikhlash. Tidak bisa seseorang divonis bid’ah karena membaca surat al fiil dan almaa’un pada sholat fajar.
Rosululloh shollallhu alaihi wasallam sangat menganjurkan membaca surat assajdah di rokaat pertama pada sholat shubuh di hari jumat dan surat al insan di rokaat keduanya. Sungguh keliru kalau ada yang mengatakan bid’ah bila yang dibaca di kedua rokaat itu surat yasin dan ‘abasa.
Seseorang berbuka dengan memulai santapan pudding atau buah melon. Bid’ahkah perbuatannya, karena rosululloh memerintahkan umatnya untuk berbuka dengan kurma ?
Apakah dinilai bid’ah bila seseorang pergi menuju sholat id tanpa makan terlebih dahulu, sementara rosululloh shollallohu alaihi wasallam membiasakan dirinya makan beberapa butir korma sebelum berangkat sholat id ?
Sebenarnya masih banyak contoh lainnya yang bisa kita jadikan renungan, betapa kita tidak boleh terlalu ceroboh memvonis ibadah yang berbeda dengan sunnah nabi shollallohu alaihi wasallam sebagai bid’ah.