Kasus Dzihar

(Maksiat Para Sahabat Dan Kesudahannya 24)
Pada suatu hari Aus bin Shomit Al Anshori AlKhozrozi berkata kepada istrinya  Khoulah binti Malik bin Tsa’labah Al Anshoriyyah “ Engkau seperti punggung  ibuku “. Sebagaimana seseorang diharamkan menyetubuhi ibunya, maka itu juga berlaku bagi istrinya yang sudah diserupakan dengan ibu kandungnya. Khoulah berteriak, dan keluhannya sampai ke langit hingga Alloh turunkan surat mujadilah sebagai solusi dan hukuman bagi pasangan itu.
Menyamakan istri dengan ibu, dalam istilah fiqih disebut dengan dzihar. Ia akan berakibat haramnya hubungan senggama kecuali bila sang suami menunaikan kafarot berupa membebaskan budak atau shoum dua bulan berturut-turut. Bila tidak bisa ditunaikan maka hukuman terakhir adalah memberi makan kepada 60 orang miskin. Alloh berfirman :
قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ الَّذِينَ يُظَاهِرُونَ مِنْكُمْ مِنْ نِسَائِهِمْ مَا هُنَّ أُمَّهَاتِهِمْ إِنْ أُمَّهَاتُهُمْ إِلَّا اللَّائِي وَلَدْنَهُمْ وَإِنَّهُمْ لَيَقُولُونَ مُنْكَرًا مِنَ الْقَوْلِ وَزُورًا وَإِنَّ اللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌ وَالَّذِينَ يُظَاهِرُونَ مِنْ نِسَائِهِمْ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا قَالُوا فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا ذَلِكُمْ تُوعَظُونَ بِهِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَتَمَاسَّا فَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَإِطْعَامُ سِتِّينَ مِسْكِينًا ذَلِكَ لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ  
1. Sesungguhnya Allah telah mendengar Perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat
2. orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) Tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. dan Sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu Perkataan mungkar dan dusta. dan Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
3. orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, Maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
4. Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), Maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak Kuasa (wajiblah atasnya) memberi Makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. dan Itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang kafir ada siksaan yang sangat pedih  [almujadilah : 1-4]
Rupanya, dzihar tidak hanya dilakukan oleh Aus bin Shomit semata, akan tetapi juga dilakukan oleh Salamah bin Shokhr dengan motifasi untuk menghindarkan diri dari persetubuhan di siang hari bulan romadlon mengingat dirinya tipe laki-laki yang memiliki libido yang tinggi :
عَنْ سَلَمَةَ بْنِ صَخْرٍ قَالَ دَخَلَ رَمَضَانُ فَخِفْتُ أَنْ أُصِيبَ اِمْرَأَتِي فَظَاهَرْتُ مِنْهَا فَانْكَشَفَ لِي مِنْهَا شَيْءٌ لَيْلَةً فَوَقَعَتْ عَلَيْهَا فَقَالَ لِي رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم حَرِّرْ رَقَبَةً قُلْتُ مَا أَمْلِكُ إِلَّا رَقَبَتِي قَالَ فَصُمْ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ قُلْتُ وَهَلْ أَصَبْتُ اَلَّذِي أَصَبْتُ إِلَّا مِنْ اَلصِّيَامِ قَالَ أَطْعِمْ عِرْقًا مِنْ تَمْرٍ بَيْنَ سِتِّينَ مِسْكِينًا   أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ وَالْأَرْبَعَةُ إِلَّا النَّسَائِيَّ
Salamah Ibnu Shahr Radliyallaahu 'anhu berkata : Bulan Ramadlan datang dan aku takut berkumpul dengan istriku. Maka aku mengucapkan dhihar kepadanya. Namun tersingkaplah bagian tubuhnya di depanku pada suatu malam, lalu aku berkumpul dengannya. Maka bersabdalah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kepadaku : Merdekakanlah seorang budak. Aku berkata : Aku tidak memiliki kecuali seorang budakku. Beliau bersabda: Berpuasalah dua bulan berturut-turut. Aku berkata : Bukankah aku terkena denda ini hanyalah karena berpuasa ?. Beliau bersabda : Berilah makan satu faraq (3 sho' = 7 kg) kurma kepada enam puluh orang miskin  [HR Ahmad dan Imam Empat kecuali Nasa'i]
Maroji’ :
Taudhihul Ahkam, Syaikh Abdulloh Abdurrohman Albassam kitab nikah bab dzihar