Melaknat Binatang

(Maksiat Para Sahabat Dan Kesudahannya 22)
Pernahkah kita melihat orang yang kesal dengan kendaraannya ? Mobil mogok atau jalannya tidak stabil atau menabrak dinding pembatas jalan. Muncullah sumpah serapah dari mulut pengemudinya. Itu akhlaq yang tidak terpuji karena rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
عن ابن مسعود رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال، قال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ليس المؤمن بالطعّان ولا اللعّان ولا الفاحش ولا البَذِيِّ
Dari Ibnu Mas’ud rodliyallohu anhu berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : seorang mukmin tidak pantas mencela, melaknat, berkata jorok dan kata-kata bodoh  [HR Tirmidzi]
Rupanya, perbuatan ini pernah dilakukan oleh seorang sahabat sebagaimana dituturkan dalam sebuah riwayat :
عن عمران بن الحصين رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال  بينما رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم في بعض أسفاره وامرأة من الأنصار على ناقة فضجرت فلعنتها فسمع ذلك رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم فقال  خذوا ما عليها ودعوها فإنها ملعون  قال عمران  فكأني أراها الآن تمشي في الناس ما يعرض لها أحد  رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Imron bin Hushain rodliyallohu anhuma, berkata : Dalam sebuah perjalanan rosululloh shollallohu alaihi wasallam, seorang wanita anshor kesal dengan ontanya lalu melaknatnya. Hal itu didengar oleh rosululloh shollallohu alaihi wasallam sehingga beliau bersabda : Ambillah apa yang ada di atas onta itu dan acuhkan wanita itu karena onta itu telah terlaknat. Imron berkata : Seolah-olah aku melihatnya sekarang, ia berjalan di tengah-tengah manusia sementara tak ada satupun yang mengajaknya bicara  [HR Muslim]
Sikap nabi shollallohu alaihi wasallam adalah sebagai bentuk hukuman kepada wanita untuk menjaga mulutnya agar tidak mengeluarkan kalimat yang tidak diridloi Alloh. Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin berkata : Ini adalah bentuk ta’zir (hukuman yang bersifat mendidik), yaitu didikan agar wanita ini tidak melaknat binatang yang tidak berhak untuk mendapat laknat.
Maroji’ :
Syarh Riyadlush Sholihin, syaikh Muhammad Sholih Utsaimin 2/1642