(Maksiat Para Sahabat Dan Kesudahannya 28)
Pernahkah kita melihat di masjid orang yang mengakhiri sholat dengan cara membuka telapak tangan kanan di saat menoleh ke kanan dan membuka telapak tangan kiri din saat menoleh ke arah kiri ? Jawabannya sering kita jumpai di masjid-masjid. Itu dilakukan seolah-olah sebagai tanda berakhirnya sholat. Padahal tidak pernah diajarkan oleh nabi shollallohu alaihi wasallam.
Ternyata pemandangan ini pernah terjadi ketika nabi kita masih hidup. Sebagian sahabat ada yang melakukannya. Sebagaimana sebuah riwayat mengatakan :
كَانُوْا يشيْرُوْنَ بِأَيْديهم إذَا سَلَّمُوْا عن الْيَمِيْنِ وعن الشِّمَالِ فراهُمْ رسول الله صلى الله عليه وسلّم فَقَالَ مَا شَأْنكم تشِيْرُوْنَ كأنَّهَا أذْنَابُ خَيْلِ شَمْسٍ إذَا سلّم أحَدُكُمْ فَلْيَلْتَفِتْ إلَى صَاحِبِهِ ولاَ يُوْمِئ بِيَدِهِ فَلَمَّا صَلّوا مَعَهُ أيْضًا لَمْ يفْعَلُوْا ذَالِكَ
Para sahabat memberikan isyarat dengan tangan-tangan mereka apabila mengucapkan salam ke sebelah kanan dan ke sebelah kiri. Kemudian rosululloh shollallohu alaihi wasallam melihat mereka. Maka beliau bersabda : Mengapa kamu sekalian memberikan isyarat dengan tangan-tangan kalian seakan ekor kuda yang tidak pernah diam ? Apabila salah seorang di antara kamu mengucapkan salam maka hendaknya menoleh ke arah kawannya tanpa memberikan isyarat dengan tangannya. Tatkala mereka sholat bersama beliau lagi. Mereka tidak melakukan hal itu lagi [HR Muslim, Abu Uwanah, Ibnu Khuzaimah dan Thobroni]
Itulah generasi terbaik, di saat salah dan mendapat teguran dengan serta merta memperbaiki. Tidak seperti sekarang. Teguran dijawab dengan permusuhan. Padahal pengingatan dari saudaranya adalah bentuk kebaikan.