(Maksiat Para Sahabat Dan Kesudahannya 58)
Bilal adalah mantan budak. Kebebasannya lewat jasa Abu Bakar. Keduanya bagian dari assaabiquunal awwaluun (orang yang pertama-tama masuk islam). Tidak ada masalah antara keduanya selain pasca peristiwa fathu Makah. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh hadits di bawah ini :
عن أبي هبيرة عائذ بن عمرو المزني، وهو من أهل بيعة الرضوان رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أن أبا سفيان أتى على سلمان وصهيب وبلال في نفر فقالوا ما أخذت سيوف اللَّه من عدو اللَّه مأخذها. فقال أبو بكر رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أتقولون هذا لشيخ قريش وسيدهم؟! فأتى النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم فأخبره فقال يا أبا بكر لعلك أغضبتهم، لئن كنت أغضبتهم لقد أغضبت ربك فأتاهم فقال يا إخوتاه آغضبتكم؟ قالوا لا، يغفر اللَّه لك يا أخي رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Abu Hubairoh ‘Aidz bin Amru Almuzanni (dia termasuk orang yang terlibat dalam baiat ridlwan) : Bahwasanya Abu Sufyan datang menemui Salman, Shuhaib dan Bilal dalam sebuah perkumpulan bersama orang-orang. Mereka berkata : Pedang-pedang Alloh belum memakan kurbannya (perkataan yang menyinggung Abu Sufyan yang baru masuk islam dan belum banyak berkorban dalam jihad). Abu Bakar berkata : Berani benar kalian berkata seperti itu kepada tokoh quraisy. Abu Bakar lalu mendatangi nabi shollallohu alaihi wasallam untuk mengadukan mereka. Beliau bersabda : Wahai Abu Bakar, boleh jadi justru engkau telah membuat mereka marah. Jika engkau telah membuat mereka marah, tentu engkau dinilai telah membuat murka Robmu. Abu Bakarpun terburu-buru menemui mereka untuk meminta maaf dan berkata : Wahai saudara-saudara, apakah aku telah membuat kalian marah ? Mereka berkata : Tidak ! Semoga Alloh mengampuni dosamu wahai saudaraku [HR Muslim]
Hadits ini memberi kita banyak faedah. Bilal, Shuhaib dan Salman memang memiliki kedudukan keduniaan yang rendah. Tetapi di hadapan Alloh memiliki kemuliaan tinggi karena keimanan dan pengorbanan mereka terhadap islam. Disamping itu mereka adalah bagian dari assabiquunal awwaluun.
Ini berbeda dengan Abu Sufyan. Meski telah beriman, akan tetapi sumbang sihnya bagi islam belum tampak. Bahkan dialah pimpinan quraisy yang banyak memberikan permusuhan terhadap islam.
Tentu dari sini kita bisa melihat bahwa tiga orang itu tidak bisa dibandingkan dengan muallaf bernama Abu Sufyan. Ini tidak disadari oleh Abu Bakar sehingga memberi teguran kepada mereka. Saat Abu Bakar melaporkan mereka ke hadapan nabi shollallohu alaihi wasallam, justru Abu Bakarlah yang diingatkan oleh beliau. Tanpa menunggu waktu, dengan cepat Abu Bakar segera menemui mereka untuk meminta maaf. Karena kesalehan merekalah, Abu Bakar didoakan oleh mereka :
يغفر اللَّه لك يا أخي
Alloh senantiasa mengampunimu, wahai saudaraku
Itulah ukhuwah, segera meminta maaf bila bersalah, dan mudah memaafkan tanpa diminta.