Dua Orang Saling Caci Di Hadapan Nabi Shollallohu Alaihi Wasallam

(Maksiat Para Sahabat Dan Kesudahannya 39)
Menahan amarah adalah perbuatan terpuji. Dengannya orang yang bersangkutan berhak mendapat imbalan dunia dan akhirat. Di dunia mendapat gelar perwira dan di akhirat mendapat penghormatan dari para pemimpin makhluq dan beroleh bidadari sesuai pilihannya. Dua hadits di bawah ini adalah buktinya :
عَنْ أبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قال ليس الشديد بالصرعة  إنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب  مُتَّفّقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu, bahwasanya rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Tidak disebut perwira karena memenangkan pertarungan, akan tetapi perwira adalah orang yang mampu menahan dirinya saat marah datang  [muttafaq alaih]
عَنْ معاذ بن جبل رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قال من كظم غيظا وهو قادر عَلَى أن ينفذه دعاه اللَّه سبحانه عَلَى رؤوس الخلائق يوم القيامة حتى يخيره مِنْ الحور العين ما شاء
Dari Muadz bin Anas rodliyallohu anhu, bahwasanya nabi shollallhu alaihi wasallam bersabda : Barangsiapa yang mampu menahan amarah, padahal ia mampu untuk melampiaskannya, maka Alloh akan memanggilnya di hadapan para pemimpin makhluq hingga dia diberi kesempatan untuk memilih bidadari mana yang ia sukai  [HR Abu Daud dan Tirmidzi]
Kendati kita sudah mengetahui fadhilah menahan amarah, terkadang bila datang, tidak mampu untuk mengendalikannya. Alangkah baiknya bila amarah itu muncul, kita sedang berada di hadapan seorang alim sehingga langsung mendapatkan bimbingan dan nasehat langsung darinya sebagaimana yang terjadi pada diri dua orang shabat :
عَنْ سليمان بن صرد رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال: كنت جالسا مع النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ورجلان يستبان وأحدهما قد احمر وجهه وانتفخت أوداجه فقال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم إني لأعلم كلمة لو قالها لذهب عَنْه ما يجد، لو قال أعوذ باللَّه مِنْ الشيطان الرجيم ذهب عَنْه ما يجد فقالوا له إن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قال تعوذ باللَّه مِنْ الشيطان الرجيم. مُتَّفّقٌ عَلَيْهِ
Dari Sulaiman bin Shord rodliyallohu anhu, berkata : Aku sedang duduk bersama nabi shollallohu alaihi wasallam, sementara dua orang saling caci. Salah satu dari keduanya memerah wajahnya dan keluar urat-urat lehernya. Maka rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat seandainya diucapkan maka akan menghilangkan amarah yang tengah dihadapi. Seandainya dia mengucapkan a’udzubillaahi minasy syaithoonirrojiim (aku berlindung kepada Alloh dari godaan setan yang terkutuk), pasti hilanglah amarah yang ia hadapi. Mereka berkata kepadanya : Sesungguhnya nabi shollallohu alaihi wasallam berlindung kepada Alloh dari godaan setan yang terkutuk [muttafaq alaih]