(Maksiat Para Sahabat Dan Kesudahannya 40)
Kemenangan yang bersifat prematur tidak akan mendatangkan kebaikan. Ujian, kekalahan dan perjuangan yang panjang akan membuat aktifis lebih siap untuk menghadapi kemenangan. Tempaan pengorbanan merupakan tamhish (penyaringan) sehingga diketahui siapa yang jujur imannya dan dusta dengan pengakuannya.
Terkadang kekalahan yang menyebabkan kematian yang menimpa sebagian aktivis, merupakan cara dari Alloh untuk menjadikannya sebagai syuhada.
Isti’jal (terburu-buru) dengan kemenangan adalah bukti ketidaksabaran para pejuang. Itu juga pernah menghinggapi sebagian sahabat. Hal itu dilatarbelakangi oleh penindasan kafir quraisy tanpa henti sementara tidak ada satupun yang mampu membela diri. Karena itulah mereka mengeluh di hadapan nabi shollallohu alaihi wasallam :
وعَنْ أبي عبد اللَّه خباب بن الأرت رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال شكونا إِلَى رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم وهو متوسد بردة له في طل الكعبة فقلنا ألا تستنصر لنا، ألا تدعو لنا ؟ فقال قد كان مِنْ قبلكم يؤخذ الرجل فيحفر له في الأرض فيجعل فيها ثم يؤتى بالمِنْشار فيوضع عَلَى رأسه فيجعل نصفين، ويمشط بأمشاط الحديد ما دون لحمه وعظمه ما يصده ذلك عَنْ دينه واللَّه ليتمن اللَّه هذا الأمر حتى يسير الراكب مِنْ صنعاء إِلَى حضرموت لا يخاف إلا اللَّه والذئب عَلَى غنمه ولكنكم تستعجلون رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ
Dari Abu Abdillah Khobab bin Al Art rodliyallohu anhu : Kami mengadukan penderitaan kami kepada rosululloh shollallohu alaihi wasallam saat beliau berbantalkan burdah di bawah naungan ka’bah. Kami berkata : Tidakkah engkau memohon kemenangan ? Tidakkah engkau memohonkan buat kami ? Beliau menjawab : Sungguh orang sebelum kalian pernah dikubur di tanah. Lalu diletakkan gergaji di atas kepalanya sehingga terbelah menjadi dua. Ada juga yang disisir tubuhnya dengan sisir besi sehingga terpisah antara daging dan tulang. Itu semua tidak membuatnya mundur dari dinnya. Demi Alloh ! Sungguh Alloh akan menyempurnakan din ini sehingga seorang bepergian dari Shon’a sampai Hadromaut tidak takut kecuali Alloh dan serigala atas kambingnya. Akan tetapi kalian tergesa-gesa [HR Bukhori]
Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin berkata : Wajib bagi setiap manusia untuk menghadapi perlakuan orang kafir dengan sabar, ihtisab dan menunggu kemenangan. Jangan mengira bahwa perkara itu akan hilang dengan cepat dan mudah. Terkadang Alloh memberi ujian kepada orang beriman yang datang dari orang kafir dengan siksaan dan boleh jadi hingga pembunuhan sebagaimana mereka pernah membunuh para nabi. Orang yahudi pernah membunuh para nabi yang kedudukannya lebih tinggi dari para da’i dan umat islam secara umum. Bersabarlah dan tunggulah kemenangan. Jangan bosan dan berkeluh kesah. Jadilah orang yang kokoh seperti batu. Kesudahan yang baik pasti akan Alloh berikan kepada orang yang bertaqwa dan Alloh senantiasa bersama orang-orang yang sabar.
Maroji’ :
Syarh Riyadlush Sholihin, Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin 1/104