Pembunuhan Terhadap Orang Yang Mengucapkan Salam

(Maksiat Para Sahabat Dan Kesudahannya 37)
Teliti sebelum bertindak adalah penting dilakukan. Niat  baik apabila dibangun di atas ketergesaan akan mendatangkan keburukan. Membunuh orang kafir harbi adalah masyru’ (diperintahkan), akan tetapi karena semangatnya ingin melakukannya, terkadang begitu mudahnya kita melakukan pembunuhan tanpa perhitungan.
Ketika para sahabat berpapasan dengan seseorang yang diindikasikan sebagai kafir, tiba-tiba orang ini mengucapkan salam kepada mereka. Persepsi para sahabat, orang ini hanya berpura-pura. Ucapan salamnya hanya sekedar kamuflase untuk menghindari pembunuhan, akhirnya merekapun membunuhnya hingga turunlah ayat yang menegurnya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَتَبَيَّنُوا وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ أَلْقَى إِلَيْكُمُ السَّلَامَ لَسْتَ مُؤْمِنًا تَبْتَغُونَ عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللَّهِ مَغَانِمُ كَثِيرَةٌ كَذَلِكَ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوا إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, Maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu : Kamu bukan seorang mukmin" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. begitu jugalah Keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, Maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan  [annisa’ : 94]
Penulis tafsir Addar Mantsur membawakan riwayat tentang turunnya ayat di atas : Seorang dari Bani Salim melewati sekawanan sahabat nabi shollallohu alaihi wasallam dimana ia sedang menggiring ghonimah miliknya. Iapun mengucapkan salam kepada mereka. Para sahabat berkata : Tidaklah ia mengucapkan salam melainkan untuk berlindung dari kita supaya tidak dibunuh. Mereka menangkapnya lalu membunuhnya dan membawa ghonimahnya ke hadapan nabi shollallohu alaihi wasallam. Ayat ini akhirnya Alloh turunkan.
Lalu bagaimana kesudahan dari peristiwa ini ? Sayid Tanthowi menuturkan bahwa rosululloh shollallohu alaihi wasallam mendatangi keluarganya untuk menebus diat dan mengembalikan harta si terbunuh.
Maroji’ :
Tafsir Addar Mantsur (maktabah syamilah) hal 93
Sayid Tanthowi (maktabah syamilah) hal 93