(Maksiat Para Sahabat Dan Kesudahannya 47)
Kesempurnaan sholat ada pada rapi dan rapatnya shof. Itu bagian dari yang sangat diperhatikan oleh nabi shollallohu alaihi wasallam. Dalam beberapa hadits disebutkan keagungan shof, diantaranya :
Akhlaq para malaikat
عن جابر بن سمرة رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ قال خرج علينا رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم فقال ألا تصفون كم تصف الملائكة عند ربها فقلنا يا رَسُول اللَّهِ وكيف تصف الملائكة عند ربها؟ قال يتمون الصفوف الأول ويتراصون في الصف
Dari Jabir bin Samuroh rodliyallohu anhu berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam keluar menemui kami seraya bertanya : Maukah kalian menyusun shof sebagaimana malaikat dengan rapi menyusun di hadapan Rob mereka ? Kami berkata : Ya rosululloh, bagaimana cara malaikat menyusun shof di hadapan Rob mereka ? Beliau menjawab : Mereka menyempurnakan shof bagian awal terlebih dahulu dan merapatkannya [HR Muslim]
Menghalangi masuknya setan dalam shof
عن أنس رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم قال رصوا صفوفكم، وقاربوا بينها، وحاذوا بالأعناق؛ فوالذي نفسي بيده إني لأرى الشياطين تدخل من خلل الصف كأنها الحذف
Dari Anas rodliyallohu anhu : Bahwasanya rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Rapi dan rapatkan shof dan dekatkan antara kalian, serta pertemukan pundak-pundak kalian. Demi jiwaku yang ada di tanganNya, sungguh aku melihat setan masuk di sela-sela shof yang renggang dimana bentuknya seperti kambing kecil [HR Abu Daud]
Sarana mempersatukan umat islam
عن النعمان بن بشير رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ قال سمعت رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم يقول لتسون صفوفكم أو ليخالفن اللَّه بين وجوهكم مُتَّفَقٌ عَلَيهِ
Dari Nu’man bin Basyir rodliyallohu anhu : Aku mendengar rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Sungguh kalian benar-benar merapikan shof kalian ataukah akan Alloh perselisihkan antara kalian ?! [HR Muslim]
Hadits ini menunjukkan bahwa perselisihan batin diawali dari perselisihan batin sebagaimana bersatunya hati dimulai dari bersatunya dzohir.
Betapa pentingnya masalah ini hingga nabi shollallohu alaihi wasallam menanamkan kepada para sahabat akan rapid an rapatnya shof, sebagaimana ditunjukkan oleh hadits di bawah ini :
عن النعمان بن بشير رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ أن رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّم كان يسوي صفوفنا حتى كأنما يسوي بها القداح حتى رأى أنا قد عقلنا عنه، ثم خرج يوماً فقام حتى كاد يكبر فرأى رجلاً بادياً صدره من الصف فقال عباد اللَّه لتسون صفوفكم أو ليخالفن اللَّه بين وجوهكم
Dari Nu’man bin Basyir rodliyallohu anhu : Bahwasanya rosululloh shollallohu alaihi wasallam menyusun shof kami hingga rapi, seolah-seolah seperti tali busur panah. Itu dilakukan sampai kami semua sudah memahaminya. Pada suatu hari beliau keluar lalu beliau berdiri, pada saat hendak takbir, beliau melihat seorang yang menonjol dadanya melewati shof. Maka beliau bersabda : Ibaadalloh ! (Wahai hamba-hamba Alloh) sungguh kalian benar-benar merapikan shof kalian ataukah akan Alloh perselisihkan antara kalian ?! [HR Muslim]
Yang menarik dari hadits ini adalah bawa orang yang ditegur pada posisi kaki rapat dan lurus dengan jamaah lain. Kesalahan dirinya hanyalah sepele, yaitu dadanya yang menonjol. Hal lain yang bisa diambil faedah adalah bahwa yang melakukan kesalahan dalam masjid hanya rojulan (satu orang), akan tetapi teguran yang disampaikan nabi shollallohu alaihi wasallam adalah ditujukan kepada seluruh jamaah dengan kata ibaadalloh (wahai hamba-hamba Alloh) Ini artinya, rapinya shof adalah tanggung jawab semua.
Hal lain yang perlu kita perhatikan adalah betapa nabi shollallohu alaihi wasallam menunda takbirnya karena diketahui oleh beliau satu orang yang menyelisihi sunnah.