(Maksiat Para Sahabat Dan
Kesudahannya 42)
Ibnu Hajar Al Atsqolani
mengisahkan bahwa Fatimah binti Aswad Almakhzumiyyah meminjam perhiasan kepada
seorang wanita. Ketika waktu berjalan telah lama, si pemilik menanyakan
perhiasannya kepada Fatimah. Ia mengiangkarinya. Wanita itupun mengadu kepada
nabi shollallohu alaihi wasallam. Beliau memanggilnya dan menanyakan perhiasan
yang dipinjamnya. Dengan tegas ia berkata : Demi Alloh yang mengutusmu dengan
kebenaran, aku belum pernah meminjam kepadanya apapun. Beliau bersabda :
Pergilah ke rumahnya, niscaya kalian akan menemukan perhiasan itu ada di bawah
tempat tidurnya.
Para sahabatpun menemukan barang
yang dimaksud. Dalam islam, perbuatan wanita itu disebut dengan jahdul ariyah
(orang yang mengingkari barang yang dipinjam). Oleh nabi shollallohu alaihi
wasallam ditetapkan untuk dipotong.
Mendengar keputusan ini, suku
bani Makhzumiyyah resah. Mereka berupaya agar Fatimah lolos dari hukuman.
Usamah yang merupakan kesayangan nabi shollalohu alaihi wasallam dilobi agar
bisa membujuk beliau sehingga sang wanita terhindar dari potongan tangan.
Mendengar ini, dengan nada marah rosululloh shollallohu alaihi wasallam
bersabda :
إنما أهلك من قبلكم أنهم كانوا إذا سرق فيهم الشريف تركوه، وإذا سرق فيهم الضعيف أقاموا عليه الحد، وأَيْمُ اللَّه لو أن فاطمة بنت محمد سرقت لقطعت يدها
Sesungguhnya orang sebelum
kalian celaka. Hal itu dikarenakan bila ada orang yang berkedudukan melakukan
pencurian, mereka membiarkannya. Adapun bila yang mencuri adalah orang lemah,
mereka tegakkan hukuman atasnya. Demi Alloh ! Seandainya Fatimah anak Muhammad
mencuri, maka akulah yang akan memotong tangannya [muttafaq alaih]
Akhirnya, wanita ini betul-betul
dipotong tangannya. Bagaimana kondisinya setelah menerima hukuman dari nabi
shollallohu alaihi wasallam ? Aisyah berkata :
فَحَسُنَتْ تَوْبَتُهَا بَعْدُ
وَتَزَوَّجَتْ وَكَانَتْ تَأْتِيْنِي بَعْدَ ذَالِكَ فَأَرْفَعُ حَاجَتَهَا إلَى
رسول الله صلى الله عليه وسلّم
Ia benar-benar bertaubat
setelah itu dan akhirnya menikah. Setelah peristiwa itu ia sering menemuiku dan
aku sampaikan keperluannya kepada rosululloh shollallohu alaihi wasallam [HR Bukhori, Muslim, Abu Daud dan
Nasa’i]
Maroji’ :
Fathul Bari, Ibnu Hajar Al
Atsqolani 12/104