(Yang Diperbolehkan dilakukan Dalam
Sholat 5)
Masjid adalah tempat yang agung.
Meludah di dalamnya adalah bagian dari menghilangkan kemuliaan masjid. Syaikh
Muhammad Sholih Utsaimin menghukuminya sebagai perbuatan haram. Beliau juga
berkata : Wajib bagi setiap mukmin menghormati rumah-rumah Alloh. Tidak
sepantasnya membuat gangguan dan kotoran. Tidak boleh pula meninggikan suara di
dalamnya, ia harus beretika karena masjid adalah rumah Alloh dan tempatnya para
malaikat.
Untuk lebih rinci dan jelas tentang
kedudukan meludah di masjid, maka kita harus mengetahui beberapa hal :
1.
Meludah saat sholat
diperbolehkan dalam kondisi terpaksa
Hal itu bila dilakukan ke arah
kiri di bawah kakinya. Hal ini berdasarkan hadits nabi shollallohu alaihi
wasallam :
وَعَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ فِي
اَلصَّلَاةِ فَإِنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ فَلَا يَبْزُقَنَّ بَيْنَ يَدَيْهِ
وَلَا عَنْ يَمِينِهِ وَلَكِنْ عَنْ شِمَالِهِ تَحْتَ قَدَمِهِ
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Anas Radliyallaahu
'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Apabila
seseorang di antara kamu sembahyang sebenarnya ia sedang bermunajat kepada
Tuhannya. Maka janganlah sekali-kali ia meludah ke hadapannya dan ke samping
kanannya tetapi ke samping kirinya di bawah telapak kakiny [Muttafaq Alaihi]
Tentu hadits di atas berlaku bagi masjid yang berlantaikan
pasir atau tanah. Adapun ubin dan karpet, tidak selayaknya kita melakukannya.
Imam Nawawi memiliki pandangan lain dalam mengomentari
hadits di atas. Dalam riyadlush sholihin yang beliau karang dikatakan :
Perintah meludah di bawah sebelah kiri, itu berlaku di luar masjid. Adapun di
masjid tidak diperbolehkan meludah kecuali dengan kain.
2.
Meludah
dengan menggunakan tisu
Inilah yang dipraktekkan nabi shollallohu alaihi wasallam di
hadapan para sahabat :
ثُمَّ أخَذَ طَرَفَ رِدَائِهِ فَبَصُقَ فِيْهِ ثُمَّ رَدَّ بَعْضَهُ
عَلَى بَعْضٍ فقال أوْ يَفْعَلُ هكَذَا
Lalu beliau mengambil ujung
kainnya selanjutnya meludah di dalamnya dan menggulung-gulungnya seraya
bersabda “ Kenapa kalian tidak melakukan seperti ini ? “ [muutafaq alaih]
3.
Bagi
yang terlanjur meludah maka wajib membayar kifarot
عَنْ أنس رضى الله عنه أنّ رسول الله صلّى الله عليه وسلّم قال
ال}بُصَاقُ فِى الْمَسْجِدِ خَطِيْئَةٌ وَكَفَّارَتُهَا دَفْنُهَا
Hal itu berupa menimbunnya dengan tanah. Nabi shollallohu
alaihi wasallam bersabda :
Meludah di masjid adalah
dosa, kifarotnya adalah dengan menimbunnya
[muttafaq alaih]
Maroji’ :
Syarh Riyadlush Sholihin,
Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin 2/1765