لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا
وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آَمَنَ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ
وَآَتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ
وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ
وَآَتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ
فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا
وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu
suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan
harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah
orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa [albaqoroh : 177]
Selama 16 bulan umat islam di Madinah sholat menghadap ke
baitul maqdis. Kaum ahli kitab merasa bangga karena tempat itu adalah suci dan
agung bagi mereka. Tiba-tiba umat islam mendapat perintah dari Alloh untuk
mengalihkan arah kiblat ke ka’bah. Rupanya itu membuat yahudi tidak rela
sehingga turunlah ayat di atas.
Imam Baidlowi berkata : Khithob (arah pembicaraan) ayat ini
ditujukan kepada ahlul kitab. Dimana mereka terlalu banyak tenggelam
membicarakan tentang perubahan kiblat. Setiap kelompok dari mereka mengklain
bahwa albirr (kebajikan) yang sebenarnya adalah menghadap ke arah kiblatnya
(baitul maqdis). Maka Alloh membantah mereka dengan berfirman : laisal birro
(tidak disebut kebajikan) menghadap ke baitul maqdis yang kalian banggakan itu
karena itu sudah mansukh (dihapus hukumnya) akan tetapi yang disebut albirr
yang sesungguhnya adalah apa yang Alloh terangkan dan diikuti oleh orang
beriman.
Berarti albirr yang sesungguhnya ada dua :
1. Iman
Yaitu : Beriman kepada Allah, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab dan nabi-nabi
2. Amal
Hal itu meliputi : Memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba
sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan.
Ayat di atas memberi kita faedah :
a. Larangan
bertasyabuh dengan orang kafir
b. Larangan
mengikuti kehendak orang kafir
c. Orang kafir
senang bila umat islam memiliki kesamaan dengan simbol-simbol mereka
d. Albirr yang
sesungguhnya adalah iman dan amal
Maroji’ :
Tafsir Albaidlowi (maktabah syamilah) hal 27