Tongkat Mu’jizat Melawan Tukang Sihir




(Tongkat Musa 4) 

Ketika melihat keagungan mu’jizat Musa, Firaun menvonis Musa sebagai tukang sihir. Diapun segera mengumpulkan tukang sihir dari seluruh penjuru negeri. Dengan iming-iming imbalan besar, Firaun meminta mereka untuk bertanding melawan “ sihir “ Musa.

Ternyata alhaqlah yang menjadi pemenang. Dengan jujur, para tukang sihir segera bersujud dan menyatakan keislamannya di hadapan Musa. Kejadian itu membuat murka Firaun yang kemudian menimpakan hukuman berat kepada para tukang sihir.

Kisah ini Alloh cantumkan dalam alquran :

1.      Surat al a’rof

وَجَاءَ السَّحَرَةُ فِرْعَوْنَ قَالُوا إِنَّ لَنَا لَأَجْرًا إِنْ كُنَّا نَحْنُ الْغَالِبِينَ  قَالَ نَعَمْ وَإِنَّكُمْ لَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ  قَالُوا يَا مُوسَى إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ نَحْنُ الْمُلْقِينَ قَالَ أَلْقُوا فَلَمَّا أَلْقَوْا سَحَرُوا أَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوهُمْ وَجَاءُوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ فَغُلِبُوا هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوا صَاغِرِينَ وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَقَالُوا آَمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ قَالَ فِرْعَوْنُ آَمَنْتُمْ بِهِ قَبْلَ أَنْ آَذَنَ لَكُمْ إِنَّ هَذَا لَمَكْرٌ مَكَرْتُمُوهُ فِي الْمَدِينَةِ لِتُخْرِجُوا مِنْهَا أَهْلَهَا فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلَافٍ ثُمَّ لَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ

113. dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir'aun mengatakan: "(Apakah) Sesungguhnya Kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?"
114. Fir'aun menjawab: "Ya, dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan Termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)".
115. Ahli-ahli sihir berkata: "Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah Kami yang akan melemparkan?"
116. Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (mena'jubkan).
117. dan Kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan.
118. karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.
119. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.
120. dan Ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud.
121. mereka berkata: "Kami beriman kepada ROB semesta alam,
122. "(yaitu) Tuhan Musa dan Harun".
123. Fir'aun berkata: "Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, Sesungguhnya (perbuatan ini) adalah suatu muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; Maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini);
124. Demi, Sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik, kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya  [al a’rof : 113-124]

2. Surat asyu’aro

 فَلَمَّا جَاءَ السَّحَرَةُ قَالُوا لِفِرْعَوْنَ أَئِنَّ لَنَا لَأَجْرًا إِنْ كُنَّا نَحْنُ الْغَالِبِينَ قَالَ نَعَمْ وَإِنَّكُمْ إِذًا لَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ  قَالَ لَهُمْ مُوسَى أَلْقُوا مَا أَنْتُمْ مُلْقُونَ فَأَلْقَوْا حِبَالَهُمْ وَعِصِيَّهُمْ وَقَالُوا بِعِزَّةِ فِرْعَوْنَ إِنَّا لَنَحْنُ الْغَالِبُونَ فَأَلْقَى مُوسَى عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ قَالُوا آَمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ  رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ قَالَ آَمَنْتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آَذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَسَوْفَ تَعْلَمُونَ لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلَافٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ

41. Maka tatkala Ahli-ahli sihir datang, merekapun bertanya kepada Fir'aun: "Apakah Kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika Kami adalah orang-orang yang menang?"
42. Fir'aun menjawab: "Ya, kalau demikian, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)".
43. berkatalah Musa kepada mereka: "Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan".
44. lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata: "Demi kekuasaan Fir'aun, Sesungguhnya Kami benar-benar akan menang".
45. kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya Maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.
46. Maka tersungkurlah Ahli-ahli sihir sambil bersujud (kepada Allah),
47. mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,
48. (yaitu) Tuhan Musa dan Harun".
49. Fir'aun berkata: "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya Dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu Maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); Sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya  [asy syu’aro : 41-49]

Kisah mulia ini dikomentari oleh Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi :

1.      Kisah di atas menjelaskan bahwa bila alhaq dan albatil bila bertemu dalam sebuah pertarungan, maka alhaq selalu berada dalam kemenangan
2.      Batilnya sihir dan tidak beruntungnya pendukungnya, ini sesuai firman Alloh Ta’ala di surat thoha “ Tukang sihir tidak akan beruntung darimanapun datangnya “
3.      Keutamaan ilmu dimana ia adalah jalan menuju hidayah. Imannya tukang sihir adalah buah dari ilmu. Ketika mereka tahu bahwa apa yang dibawa Musa bukanlah sihir, akan tetapi tanda kebesaran Alloh maka mereka segera beriman
4.      Kisah ini contoh dari qodlo dan qodar. Di waktu pagi tukang sihir dalam keadaan kafir, di sore harinya mereka beriman

Maroji’ :
Tafsir Aisaruttafasir (maktabah syamilah) hal 165