(Sujud Dalam Timbangan Aqidah 4)
Sujud adalah puncak penghinaan diri seorang hamba di hadapan
Alloh. Bagaimana tidak ? Ia letakkan hampir seluruh organ tubuh termasuk
kepalanya yang paling ia muliakan ke tanah, Sementara mulutnya berkata “
Subhaana Robbiyal a’la “ (Maha Suci Engkau, Robku Yang paling Tinggi). Alloh
kita tinggikan setinggi-tingginya sedangkan diri sendiri direndahkan
serendah-rendahnya.
Dengan bahasa lain, dengan sujud seolah kita sedang berkata :
Ya Alloh, aku hinakan diriku dihadapanmu. Aku letakkan seluruh tubuhku ke
tempat yang paling rendah. Maha suci Engkau karena Engkau tidak hina
sebagaimana kehinaan yang sedang aku hadapi karena Engkau Maha Tinggi.
Tidak mengherankan bila Alloh menyukai perbuatan itu hingga
memberi jaminan terkabulnya doa yang dipanjatkan saat sujud :
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم أَلَا وَإِنِّي
نُهِيتُ أَنْ أَقْرَأَ اَلْقُرْآنَ رَاكِعًا أَوْ سَاجِدًا فَأَمَّا
اَلرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ اَلرَّبَّ وَأَمَّا اَلسُّجُودُ
فَاجْتَهِدُوا فِي اَلدُّعَاءِ فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ
رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Ketahuilah bahwa aku benar-benar
dilarang untuk membaca al-Qur'an sewaktu ruku' dan sujud adapun sewaktu ruku'
agungkanlah Rob (Alloh) dan sewaktu sujud bersungguh-sungguhlah dalam berdoa
karena besar harapan akan dikabulkan do'amu [HR Muslim]
Bila seorang muslim faham dan bisa merenungi gerakan sujud,
tentu tidak akan ada hamba Alloh yang akan berani menyombongkan diri karena
tiap hari minimal 34 kali menghinakan dirinya di hadapan Alloh.