Apa Alasan Iblis Tidak Mau Sujud Kepada Adam ?




(Sujud Dalam Timbangan Aqidah 17)
 
Empat kali Alloh mengungkapkan alasan iblis enggan sujud kepada Adam :

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
Allah berfirman : Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu ? Menjawab iblis Saya lebih baik daripadanya : Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah  [al a’rof : 12]

قَالَ لَمْ أَكُنْ لِأَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ
Berkata Iblis : Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk  [alhijr : 33]

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآَدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ قَالَ أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًا
Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada Para Malaikat : Sujudlah kamu semua kepada Adam, lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata : Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah ?  [al isro : 61]

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
Iblis berkata : Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Dia Engkau ciptakan dari tanah  [shod : 76]

Perintah Alloh ditimbang dengan logika. Otak iblis mengatakan bahwa dirinya diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah ( tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam, di surat alhijr). Penalaran ini menghasilkan kesimpulan : Ana khoirun minhu (saya lebih baik dari Adam)
Ibnu Katsir menjabarkan kelakuan iblis dengan menyitir perkataan Alhasan Albashori : Iblis melakukan qiyas (menimbang perintah dengan logika). Dialah yang pertama kali menggunakan qiyas.

Muhammad ibnu Sirin berkata : Yang pertama kali melakukan qiyas adalah iblis dan tidaklah matahari dan bulan disembah kecuali lewat qiyas.

Selanjutnya ibnu Katsir berkata lagi : Iblis melihat dirinya dengan analisa qiyas. Ia bandingkan antara dirinya dengan Adam. Ia menilai bahwa dirinya lebih mulia daripada Adam yang akhirnya menghalangi dirinya untuk sujud kepada Adam padahal saat itu perintah sujud ditujukan kepadanya dan kepada para malaikat. Perlu diketahui bahwa qiyas (logika) bila dihadapkan dengan nash (dalil) pasti menghasilkan kesimpulan salah. Ingat bahwa tanah  lebih bermanfaat dan lebih baik daripada api. Di dalam tanah terkandung : rozanah (ketenangan), alhilmu (kelembutan), al anat (perlahan, tidak tergesa-gesa) dan annumuw (perkembangan). Adapun api memiliki unsur : Ath thisy (tak tentu arah, kurang akal), alkhiffah (ringan), assur’ah (cepat) dan al ihroq (kebakaran).
Selanjutnya Alloh menyebut dua keunggulan Adam, sehingga berhak untuk mendapat sujud dari para malaikat dan iblis, yaitu :

a.      Ilmu

وَعَلَّمَ آَدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ  قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ  قَالَ يَا آَدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ
31. dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman : Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
32. mereka menjawab : Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana
33. Allah berfirman : Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman : Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?  [albaqoroh : 31-33]

b. Diciptakan dengan Tangan Alloh dan ditiup langsung ruh baginya

قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ
Allah berfirman : Hai iblis, Apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) Termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi ?  [shod : 75]

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ  فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ   
28. dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat : Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,
29. Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud  [alhijr : 28-29]

Maroji’ :
Qoshosul anbiya’, Ibnu Katsir hal 11-12