(Sujud Dalam Timbangan Aqidah 20)
Setelah lepas dari cengkraman Firaun, kaum bani isroil diberi
anugerah oleh Alloh berupa bumi Palestina. Untuk memasukinya, mereka diperintah
untuk melakukan dua hal, yaitu : bersujud dan mengucapkan kata hith-thotun yang
bermakna ampunilah kami. Sesuai watak mereka yang tidak bisa bersyukur, mereka
merubah perintah sujud dengan mundur menggunakan pantatnya dan kata hith-thotun
diucapkan dengan kata hinthotun yang berarti gandum.
Karena pelanggaran mereka terhadap perintah, Alloh menurunkan
adzab dari langit. Penulis tafsir Addar Almantsur menafsirkan adzab yang
menimpa bani isroil adalah penyakit tho’un dengan menampilkan sebuah hadits :
عن سعيد بن مالك وأسامة بن زيد وخزيمة
بن ثابت قالوا : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن هذا الطاعون رجز وبقية عذاب عذب به أناس من
قبلكم ، فإذا كان بأرض وأنتم بها فلا تخرجوا منها ، وإذا بلغكم أن بأرض فلا
تدخلوها
Dari Sa’id bin Malik, Usamah bin Zaid dan Khuzaimah bin
Tsabit mereka berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
Sesungguhnya thoun ini adalah siksa dan adzab yang Alloh timpakan pada kaum
sebelum kalian. Oleh karena itu bila thoun menimpa negeri yang kamu tinggali
maka janganlah keluar darinya. Bila terdengar kabar bahwa penyakit itu menimpa
suatu negeri maka janganlah kalian memasukinya [HR Ahmad, Abdun bin Humaid,
Muslim, Nasa’i, Ibnu Jarir, dan Ibnu Abi Hatim]
Berulangkali Alloh menceritakannya dalam alquran :
Surat albaqoroh
وَإِذْ قُلْنَا ادْخُلُوا هَذِهِ
الْقَرْيَةَ فَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَادْخُلُوا الْبَابَ
سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ وَسَنَزِيدُ
الْمُحْسِنِينَ فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ
فَأَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا
يَفْسُقُونَ
58. dan (ingatlah), ketika Kami berfirman : "Masuklah
kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang
banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil
bersujud, dan Katakanlah : "Bebaskanlah Kami dari dosa", niscaya Kami
ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami)
kepada orang-orang yang berbuat baik".
59. lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan
(mengerjakan) yang tidak diperintahkan kepada mereka. sebab itu Kami timpakan
atas orang-orang yang zalim itu dari langit, karena mereka berbuat fasik [albaqoroh : 58-59]
Surat annisa’
وَرَفَعْنَا فَوْقَهُمُ الطُّورَ
بِمِيثَاقِهِمْ وَقُلْنَا لَهُمُ ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُلْنَا لَهُمْ
لَا تَعْدُوا فِي السَّبْتِ وَأَخَذْنَا مِنْهُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا
154. dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit
Thursina untuk (menerima) Perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. dan
Kami perintahkan kepada mereka : "Masuklah pintu gerbang itu sambil
bersujud", dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka : "Janganlah
kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu", dan Kami telah mengambil dari
mereka Perjanjian yang kokoh [annisa’ : 154]
Surat al a’rof
وَإِذْ قِيلَ لَهُمُ اسْكُنُوا هَذِهِ
الْقَرْيَةَ وَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ وَقُولُوا حِطَّةٌ وَادْخُلُوا
الْبَابَ سُجَّدًا نَغْفِرْ لَكُمْ خَطِيئَاتِكُمْ سَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ
فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ
فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَظْلِمُونَ
161. dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani
Israil) : "Diamlah di negeri ini saja (Baitul Maqdis) dan makanlah dari
(hasil bumi)nya di mana saja kamu kehendaki". dan Katakanlah :
"Bebaskanlah Kami dari dosa Kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil
membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu". kelak akan Kami tambah
(pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik.
162. Maka orang-orang yang zalim di antara mereka itu
mengganti (perkataan itu) dengan Perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka,
Maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan kezaliman
mereka [al a’rof : 161-162]
Maroji’ :
Tafsir Addar Almantsur (maktabah syamilah) hal 9