(Sujud Dalam Timbangan Aqidah 26)
Beberapa kali Alloh menyandingkan kata ruku’ dengan sujud
dalam alquran :
1.
Albaqoroh : 125
وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً
لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَا
إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ
وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah)
tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian
maqam Ibrahim tempat shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan
Ismail : Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf,
yang ruku' dan yang sujud [albaqoroh : 125]
Ayat di atas berisi perintah : Thowaf, I’tikaf, sujud dan
sholat. Para ulama sepakat bahwa yang dimaksud perintah sujud dan ruku’ pada
ayat ini adalah sholat. Lalu apa hikmah dari empat rangkaian ibadah yang
disebut pada firman Alloh ini ?
Syaikh Sa’dun bin Jum’ah menerangkan bahwa ibadah thowaf
lebih sedikit dari I’tikaf. Itu dikarenakan thowaf hanya bisa dilakukan di
masjidil harom. Ini berbeda dengan I’tikaf yang bisa dilaksanakan di semua
masjid jami’. Selanjutnya I’tikaf lebih sedikit pelaksanaannya dari ruku’ yang
tidak lain adalah sholat. Hal itu disebabkan I’tikaf hanya bisa dilakukan di
masjid sementara ruku’ (sholat) bisa ditunaikan dimana saja yang penting ia
adalah tanah yang suci. Terakhir, ruku’ tentu lebih sedikit pelaksanaannya dari
sujud. Itu bisa kita ketahui pada setiap satu rokaat pasti terdiri dari satu
ruku’ dan dua sujud.
2.
Surat ali imron : 43
يَا مَرْيَمُ اقْنُتِي لِرَبِّكِ
وَاسْجُدِي وَارْكَعِي مَعَ الرَّاكِعِينَ
Hai Maryam, taatlah kepada Robmu, sujud dan ruku'lah bersama
orang-orang yang ruku' [ali imron : 43]
Sujud dan ruku’ kembali dirangkai dalam satu ayat dengan
mendahulukan penyebutan sujud atas ruku’ (sujudlah dan ruku’lah). Apa hikmah
dibalik ini ? Penulis tafsir Haqqi berkata : Sujud didahulukan atas ruku’ dikarenakan
urutan sholat dalam syariat mereka adalah demikian (sujud dilaksanakan sebelum
ruku’). Ini berbeda dengan syariat rosululloh shollallohu alaihi wasallam yang
mendahulukan ruku’ atas pelaksanaan sujud.
3.
Surat attaubah
التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ
الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ الْآَمِرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّهِ
وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat,
yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf
dan mencegah berbuat Munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. dan
gembirakanlah orang-orang mukmin itu [attaubah : 112]
Imam Arrozi berkata : Yang dimaksud ruku’ dan sujud pada ayat
ini adalah menegakkan sholat. Selanjutnya Imam Arrozi menampilkan perkataan
Alqodli tentang ruku’ dan sujud pada ayat di atas dimana ia berkata :
Penyebutan ruku’ dan sujud sebagai bahasa kiasan dari sholat. Itu dikarenakan
seluruh bentuk badan orang yang sedang menunaikan sholat selaras dengan
kebiasaan (yaitu pada posisi berdiri dan duduk). Yang keluar dari kaedah adalah
saat ruku’ dan sujud. Dari gerakan ini terlihat perbedaan orang yang sedang
sholat dan yang tidak menunaikan sholat, atau boleh juga dikatakan : Berdiri
adalah permulaan urutan tawadlu kepada Alloh Ta’ala. Selanjutnya ruku’ adalah
pertengahannya sedangkan sujud adalah puncaknya. Pengkhususan penyebutan ruku’
dan sujud untuk menunjukkan puncak tawadlu dan ubudiyah (penghambaan) sebagai
penjelas bahwa tujuan dari sholat adalah penghabisan dari sikap tawadlu dan
pengagungan seorang hamba kepada Alloh
4.
Surat alhajj ayat 77
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu,
ibadahilah Robmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan [alhajj : 77]
Sayyid Tanthowi menerangkan bahwa yang dimaksud dengan
ruku’lah dan sujudlah adalah perintah sholat.
Pertanyaan yang perlu diungkap adalah kenapa perintah sholat
pada ayat ini diungkapkan dengan “ ruku’lah dan bersujudlah “ ? Imam Al Alusi
berkata : Itu disebabkan pada awal keislaman, terkadang mereka menunaikan ruku’
dalam sholat tanpa sujud dan terkadang pula mereka menunaikan sujud tanpa
ruku’. Oleh karena itu mereka diperintahkan untuk melaksanakan keduanya.
Penulis tafsir allubab berkata : Penyebutan “ ruku’ dan sujudlah “ itu dikarenakan ruku’
dan sujud adalah rukun sholat yang paling mulia.
5.
Surat fath : 29
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ
وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ
رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي
وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ
وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآَزَرَهُ
فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ
الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ
مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama
dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang
sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud [alfath : 29]
Ruku’ dan sujud pada ayat ini tetap bermakna sholat. Yang
menarik adalah penyebutan keduanya dengan rukka’an sujjadan bukan rooki’an
saajidan. Adanya tasydid (syaddah) pada keduanya menunjukkan banyak atau
sering. Maka benarlah Imam Baghowi yang menafsirkan rukka’an sujjadan dengan :
Banyak dan dawamnya yang mereka lakukan (kontinyu)
Maroji’ :
Albuyut filquran alkarim, Syaikh Sa’dun bin Jum’ah hal 124
Haqqi (maktabah syamilah) hal 55
Arrozi (maktabah syamilah) hal 205
Sayyid Tanthowi (maktabah syamilah) hal 341
Allubab (maktabah syamilah) hal 341
Al Alusi (maktabah syamilah) hal 341
Albaghowi (maktabah yamilah) hal 515