(Fiqih Ragu 14)
Ibrohim pernah memintaan kepada Alloh agar ditunjukkan
kekuasaanNya atas menghidupkan yang mati. Sementara kaum hawariy (murid-murid
nabi Isa) meminta diturunkan hidangan dari langit sebagai bukti kebesaran dan
kebenaran ajaran Isa yang telah mereka yakini. Kaum hawari berkata :
إِذْ قَالَ
الْحَوَارِيُّونَ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ هَلْ يَسْتَطِيعُ رَبُّكَ أَنْ
يُنَزِّلَ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ
(ingatlah), ketika Pengikut-pengikut
Isa berkata : Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Robmu menurunkan hidangan dari
langit kepada kami ?
Mendengar permintaan itu, Isa mengingatkan :
قَالَ اتَّقُوا اللَّهَ
إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Isa menjawab : Bertakwalah kepada
Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman.
Kaum hawari berargumen tentang motifasi permintaan mereka :
قَالُوا نُرِيدُ أَنْ
نَأْكُلَ مِنْهَا وَتَطْمَئِنَّ قُلُوبُنَا وَنَعْلَمَ أَنْ قَدْ صَدَقْتَنَا
وَنَكُونَ عَلَيْهَا مِنَ الشَّاهِدِينَ
Mereka berkata : Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya
tenteram hati Kami dan supaya Kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada
Kami, dan Kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu.
Nabi Isa menuruti keinginan mereka seraya berdoa :
قَالَ عِيسَى ابْنُ
مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ
تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآَخِرِنَا وَآَيَةً مِنْكَ وَارْزُقْنَا
وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Isa putera Maryam berdoa : Ya Alloh Rob Kami turunkanlah
kiranya kepada Kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan
menjadi hari raya bagi Kami Yaitu orang-orang yang bersama Kami dan yang datang
sesudah Kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah Kami, dan
Engkaulah pemberi rezki yang paling Utama.
Alloh mengabulkan permintaan dengan disertai ancaman :
قَالَ اللَّهُ إِنِّي
مُنَزِّلُهَا عَلَيْكُمْ فَمَنْ يَكْفُرْ بَعْدُ مِنْكُمْ فَإِنِّي أُعَذِّبُهُ
عَذَابًا لَا أُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ
Allah berfirman : Sesungguhnya aku akan menurunkan hidangan
itu kepadamu, Barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu),
Maka Sesungguhnya aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah aku
timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia.
Ayat-ayat di atas tercantum di surat almaidah 112-115. Apa
kesamaan dan perbedaan antara hawari dan Ibrohim ? Kesamaan keduanya adalah :
a. Ibrohim dan
hawari meminta ditunjukkan kekuasaan Alloh
b. Motifasi dari
permintaan itu adalah untuk menambah keyakinan.
Adapun perbedaannya adalah :
a. Permintaan kaum
hawari menggunakan perantara, yaitu nabi Isa, adapun Ibrohim memintanya
langsung
b. Permintaan
hawari menggunakan kalimat pertanyaan “ hal yastathii’u (Sanggupkah ?) “ Adapun
Ibrohim memintanya dengan kalimat fi’il amr (perintah) arinii (perlihatkan
padaku)
c. Pengkabulan
Alloh kepada kaum hawari disertai ancaman siksa bila dikemudian hari mereka
ingkar, adapun ancaman tidak Alloh berikan Ibrohim
d. Sebagian kaum
hawari akhirnya mendapat siksa sesuai ancaman Alloh dan itu tidak terjadi pada
diri Ibrohim.
Tentang kekufuran sebagian kaum hawari dan siksa yang mereka
terima, imam Thobari membawakan riwayat :
Dari Abdulloh bin Amru berkata : Sesungguhnya manusia yang
paling keras siksanya pada hari kiamat ada tiga : Orang-orang munafiq, siapa
yang kufur setelah turunnya hidangan dari langit dan keluarga Fir’aun
Maroji’ :
Tafsir Almishbah Almunir Fii Tahdzibi Tafsir Ibni Katsir,
Jama’atun minal ulama hal 410