(Fiqih Ragu 9)
Di era 80an, penataran p4 dijadikan sebagai ajang pengkaburan
terhadap aqidah islam. Semua agama adalah sama benarnya tidak pernah
terlewatkan dalam pendoktrinan ini. Sementara islam sudah menggariskan :
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
Sesungguhnya din yang diterima di sisi Alloh adalah islam
[ali imron : 19]
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ
دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barangsiapa mencari din selain Islam, Maka sekali-kali
tidaklah akan diterima daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang
yang rugi [ali imron : 85]
وأن كل دين سوى الإسلام فإنه غير مقبول
عند الله لأن القبول للعمل هو أن يرضى الله ذلك العمل ويرضى عن فاعله ويثيبه عليه
، ولذلك قال تعالى إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ الله مِنَ المتقين المائدة 27 ثم
بيّن تعالى أن كل من له دين سوى الإسلام فكما أنه لا يكون مقبولاً عند الله ،
فكذلك يكون من الخاسرين والخسران في الآخرة يكون بحرمان الثواب وحصول العقاب ويدخل
فيه ما يلحقه من التأسف والتحسر على ما فاته في الدنيا من العمل الصالح وعلى ما
تحمله من التعب والمشقة في الدنيا في تقريره ذلك الدين الباطل
Penulis tafsir Arrozi berkata : Semua din selain islam, tidak
akan diterima di sisi Alloh karena diterimanya amal terwujud bila Alloh
meridloi amal dan pelakunya. Selanjutnya
memberinya pahala. Oleh karena itu Alloh Ta’ala berkata : Sesungguhnya Alloh
hanya menerima amal dari orang-orang bertaqwa [almaidah : 27] Kemudian
Alloh Ta’ala menjelaskan bahwa siapa yang memeluk din selain islam, sebagaimana
tidak akan diterima di sisi Alloh juga akan menjadi bagian dari orang-orang
merugi. Yang dimaksud merugi di akhirat adalah terhalangnya balasan dan
didatangkannya hukuman termasuk penyesalan yang akan dijumpainya atas sia-sianya
amal sholihnya selama di dunia yang dilalui dengan kelelahan dan penderitaan
sebagai akibat dari pengakuannya terhadap dinnya yang batil.
Tentang batalnya syahadat seorang muslim akibat keraguan
terhadap alhaq, diungkapkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab :
مَنْ لَمْ يُكَفِّرْ الْمُشْرِكِيْنَ أوْ شَكَّ فِي
كُفْرِهِمْ أوْ صَحَّحَ مَذْهَبَهُمْ كَفَرَ إجْمَاعًا
Barangsiapa yang tidak menvonis
orang-orang musyrik atau ragu akan kekufuran mereka atau membenarkan madzhab
mereka maka statusnya kafir secara ijma’
Oleh karena itu, keyakinan bahwa islam adalah harga mati
harus ditanamkan kuat-kuat dalam hati setiap muslim.
Maroji’ :
Tafsir Arrozi’ (maktabah syamilah) hal 61