Idah Wanita Hamil Yang Ditinggal Mati Suami




Pertanyaan Kaum Wanita (28) 

Wanita hamil memiliki masa idah hingga melahirkan
وَأُولَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَنْ يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ
Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya  [ath tholaq : 4]

Adapun wanita yang ditinggal mati suami adalah 4 bulan sepuluh hari
وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا
Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah Para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari [albaqoroh : 234]

Permasalahan yang muncul adalah : Bagaimana status wanita yang hamil lalu ditinggal mati oleh suami ? Berapa lamakah ia beridah ? 4 bulan sepuluh hari, ataukah kelahiran bayinya ? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan riwayat di bawah ini :

عَنْ اَلْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ رضي الله عنه  أَنَّ سُبَيْعَةَ الْأَسْلَمِيَّةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا نُفِسَتْ بَعْدَ وَفَاةِ زَوْجِهَا بِلَيَالٍ, فَجَاءَتْ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَاسْتَأْذَنَتْهُ أَنْ تَنْكِحَ, فَأَذِنَ لَهَا, فَنَكَحَتْ رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ  وَأَصْلُهُ فِي اَلصَّحِيحَيْنِ  وَفِي لَفْظٍ: أَنَّهَا وَضَعَتْ بَعْدَ وَفَاةِ زَوْجِهَا بِأَرْبَعِينَ لَيْلَةً  وَفِي لَفْظٍ لِمُسْلِمٍ, قَالَ اَلزُّهْرِيُّ: وَلَا أَرَى بَأْسًا أَنْ تَزَوَّجَ وَهِيَ فِي دَمِهَا, غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَقْرَبُهَا زَوْجُهَا حتَّى تَطْهُرَ 
Dari al-Miswar Ibnu Makhramah bahwa Subai'ah al-Aslamiyyah Radliyallaahu 'anhu melahirkan anak setelah kematian suaminya beberapa malam. Lalu ia menemui Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam meminta izin untuk menikah. Beliau mengizinkannya, kemudian ia nikah. Riwayat Bukhari dan asalnya dalam shahih Bukhari-Muslim. Dalam suatu lafadz : Dia melahirkan setelah empat puluh malam sejak kematian suaminya. Dalam suatu lafadz riwayat Muslim bahwa Zuhry berkata: Aku berpendapat tidak apa-apa seorang laki-laki menikahinya meskipun darah nifasnya masih keluar, hanya saja suaminya tidak boleh menyentuhnya sebelum ia suci. 

Hadits di atas memberi faedah :

1.      Masa idah bagi wanita hamil yang ditinggal mati suaminya adalah setelah persalinan meski belum mencapai 4 bulan sepulah hari
2.      Wanita nifas boleh menikah dengan syarat tidak boleh ada hubungan badan hingga telah dipastikan kesuciannya
3.      Datangnya nikmat setelah kehilangannya. Kematian suami pertama mendapat penggantian dari Alloh dengan datangnya laki-laki kedua yang menjadi pendamping baru