Pertanyaan Kaum Wanita (31)
عن أُمَّ سَلَمَةَ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يُكْثِرُ فِى دُعَائِهِ أَنْ
يَقُولَ اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ
الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوَإِنَّ الْقُلُوبَ لَتَتَقَلَّبُ
قَالَ نَعَمْ مَا مِنْ خَلْقِ اللَّهِ مِنْ بَنِى آدَمَ مِنْ بَشَرٍ إِلاَّ
وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَإِنْ شَاءَ اللَّهُ
عَزَّ وَجَلَّ أَقَامَهُ وَإِنْ شَاءَ أَزَاغَهُ فَنَسْأَلُ اللَّهَ رَبَّنَا أَنْ
لاَ يُزِيغَ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَانَا وَنَسْأَلُهُ أَنْ يَهَبَ لَنَا مِنْ
لَدُنْهُ رَحْمَةً إِنَّهُ هُوَ الْوَهَّابُ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَلاَ تُعَلِّمُنِى دَعْوَةً أَدْعُو بِهَا لِنَفْسِى. قَالَ بَلَى قُولِى
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّبِىِّ مُحَمَّدٍ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى وَأَذْهِبْ غَيْظَ
قَلْبِى وَأَجِرْنِى مِنْ مُضِلاَّتِ الْفِتَنِ مَا أَحْيَيْتَنَا
Dari Ummu Salamah, bahwasanya rosululloh shollallohu alaihi
wasallam memperbanyak dalam doa “ Ya Alloh yang membolak-balikkan hati,
tetapkan hatiku pada dinMu “ Ummu Salamah berkata : Apakah hati itu
terbolak-balik ? Beliau menjawab : Benar, tidaklah anak Adam yang diciptakan
oleh Alloh kecuali hatinya ada di dua jari dari jari-jari Alloh. Bila Alloh
Azza Wajalla berkehendak, maka Alloh tegakkan, bila berkehendak lain, akan
Alloh gelincirkan. Oleh karena itu kami memohon kepada Alloh, semoga Rob kami
tidak menggelincirkan hati kami setelah Alloh menetapkan hidayah kepada kami.
Kita juga memohon semoga Alloh memberikan kepada kami rahmat karena
sesungguhnya Alloh Maha Pemberi. Ummu Salamah bertanya : Ya rosululloh, ajarkan
doa untuk diriku. Beliau menjawab : Baiklah, ucapkanlah “ Ya Alloh Rob
Muhammad, ampunilah aku, hilangkan kerasnya hatiku dan selamtkan aku dari
kesesatan akibat fitnah selama Engkau berikan hidup kepadaku “ [HR Ahmad]
Hadits di atas memberi faedah :
1. Hati manusia
senantiasa terbolak-balik
Terkadang semangat beribadah, pada waktu lain malas menguasai
diri. Boleh jadi iman bertambah dan berkurang. Seorang yang membenci islam,
tiba-tiba hatinya cair selanjutnya mengucapkan kalimat syahadat. Sebaliknya
manusia yang memiliki iman kokoh tiba-tiba goyah dan akhirnya murtad menjadi
pilihannya. Bal’am dan Barsisa (dua ahli ibadah dari kalangan bani Isroil) dan
Abdulloh bin Jahsyi (pernah bersyahadat di hadapan nabi shollallohu alaihi wasallam)
adalah diantara sederetan hamba Alloh yang mengakhiri hidupnya dengan
kekufuran.
2. Rasa takut nabi
shollallohu alaihi wasallam
Seringnya beliau berdoa “ Ya Alloh yang membolak-balikkan
hati, tetapkan hatiku pada dinMu “ adalah buktinya, lalu bagaimana dengan
kita ?
3. Alloh memiliki
jari
Inilah ketetapan ahlussunnah waljamaah dengan catatan : Tidak
menta’wilkannya (harus dipahami sesuai makna dzohir), tidak mentamtsilkannya
(menyamakan antara jari Alloh dengan jari makhluq) dan tidak menta’thilkannya
(menolaknya)
4. Manusia tidak
boleh melepaskan dirinya dari doa
Karena ia adalah kegiatan harian nabi shollallohu alaihi
wasallam yang juga ditanamkan pada istrinya, Ummu Salamah