Pertanyaan Kaum Wanita (53)
عن عائشة رضي الله عنها ،
قالت كُنَّ أزْوَاجُ النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم عِنْدَهُ ، فَأقْبَلَتْ
فَاطِمَةُ رضي الله عنها تَمْشِي ، مَا تُخْطِئُ مِشيتُها مِنْ مشْيَةِ رسول الله
صلى الله عليه وسلم شَيْئاً ، فَلَمَّا رَآهَا رَحَّبَ بِهَا ، وقال : مَرْحَباً
بابْنَتِي ، ثُمَّ أجْلَسَهَا عَنْ يَمِينِهِ أَوْ عَنْ شِمَالِهِ ، ثُمَّ
سَارَّهَا فَبَكتْ بُكَاءً شَديداً ، فَلَمَّا رَأى جَزَعَهَا ، سَارَّهَا
الثَّانِيَةَ فَضَحِكَتْ ، فقلتُ لَهَا : خَصَّكِ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم
مِنْ بَيْنِ نِسَائِهِ بالسِّرَارِ ، ثُمَّ أنْتِ تَبْكِينَ ! فَلَمَّا قَامَ
رسولُ الله صلى الله عليه وسلم سَألْتُهَا : مَا قَالَ لَكِ رسولُ الله صلى الله
عليه وسلم ؟ قالت : مَا كُنْتُ لأُفْشِي عَلَى رسول الله صلى الله عليه وسلم
سِرَّهُ ، فَلَمَّا تُوُفِّيَ رسول الله صلى الله عليه وسلم قُلْتُ : عَزَمْتُ
عَلَيْكِ بِمَا لِي عَلَيْكِ مِنَ الحَقِّ ، لَمَا حَدَّثْتِنِي مَا قَالَ لَكِ
رسول الله صلى الله عليه وسلم ؟ فقالتْ : أمَّا الآن فَنَعَمْ ، أمَّا حِيْنَ
سَارَّنِي في المَرَّةِ الأُولَى فأخْبَرَنِي أنّ جِبْريلَ كَانَ يُعَارِضُهُ
القُرآنَ في كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ، وَأنَّهُ عَارَضَهُ الآنَ
مَرَّتَيْنِ ، وَإنِّي لا أُرَى الأجَلَ إِلاَّ قَدِ اقْتَرَبَ ، فَاتَّقِي اللهَ
وَاصْبِرِي ، فَإنَّهُ نِعْمَ السَّلَفُ أنَا لَكِ ، فَبَكَيْتُ بُكَائِي الَّذِي
رَأيْتِ ، فَلَمَّا رَأى جَزَعِي سَارَّنِي الثَّانِيَةَ ، فَقَالَ : يَا
فَاطِمَةُ ، أمَا تَرْضَيْنَ أنْ تَكُونِي سَيِّدَةَ نِسَاءِ المُؤُمِنِينَ ، أَوْ
سَيَّدَةَ نِساءِ هذِهِ الأُمَّةِ ؟ فَضَحِكتُ ضَحِكِي الَّذِي رَأيْتِ . متفقٌ
Dari Aisyah rodliyallohu anha, berkata : Kami istri-istri sisi
rosululloh shollallohu alaihi wasallam sedang berada di sisi beliau. Tiba-tiba
datang Fatimah dimana cara jalannya tidak sedikitpun berbeda dengan cara jalan
rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Ketika beliau melihatnya, beliau
bersabda : Selamat datang wahai puteriku. Beliapun mendudukkannya di samping
kanan atau kiri beliau. Selanjutnya beliau membisikkan sesuatu padanya. Hal itu
membuatnya menangis sejadi-jadinya. Tatkala beliau melihat kesedihannya, beliau
membisikkan kepadanya untuk kedua kalinya yang membuatnya tertawa. Aku berkata
kepadanya : Rosululloh shollallohu
alaihi wasallam mengkhususkan dirimu dengan satu rahasia yang tidak diberikan
kepada istri-istrinya lalu engkau menangis. Ketika rosululloh shollallohu
alaihi wasallam berdiri, aku berkata kepadanya : Apa yang dikatakan oleh
rosululloh shollallohu alaihi wasallam kepadamu ? Ia berkata : Aku tidak akan
membuka rahasia rosululloh shollallohu alaihi wasallam. Tatkala rosululloh
shollallohu alaihi wasallam wafat, aku berkata : Aku menuntut alhaq kepadamu
yang merupakan hakku, apakah yang telah diucapkan rosululloh shollallohu alaihi
wasallam kepadamu ? Ia berkata : Adapun sekarang, baiklah. Ketika beliau
membisikkan padaku pada bisikan pertama, beliau menyampaikan padaku bahwa
jibril mengecek bacaan alquran setiap tahun sekali atau dua kali. Adapun tahun
ini, jibril mengeceknya dua kali. Aku menilai bahwa ajalku telah dekat. Oleh
karena itu bertaqwalah dan bersabarlah. Sesungguhnya sebaik-baik assalaf adalah
aku bagimu. Mendengar itu, akupun menangis sebagaimana engkau lihat. Ketika
beliau mengetahui kesedihanku, beliau bisikkan padaku kedua kalinya. Beliau
bersabda : Wahai Fatimah, tidakkah engkau ridlo bila engkau menjadi penghulu
wanita beriman ? Atau penghulu wanita
dari umat ini ? Maka akupun tertawa sebagaimana engkau lihat [muttafaq alaih]
Hadits di atas memberi faedah :
1. Sifat orang tua
akan turun pada anaknya
Itu bisa kita ketahui dari cara jalan Fatimah dengan cara
jalan rosululloh shollalllohu alaihi wasallam
2. Hubungan baik
antar istri nabi shollallohu alaihi wasallam
Itu bisa kita ketahui dari perkataan Aisyah “ Kami istri-istri
rosululloh shollallohu alaihi wasallam
sedang berada di sisi beliau “
3. Sikap sayang
nabi shollallohu alaihi wasallam kepada puterinya
Beliau dudukkan Fatimah di sisinya
4. Diperbolehkan
mengekspresikan perasaan hati
Dengan syarat tidak berlebihan. Tangisan dan tertawa adalah
ungkapan sedih dan bahagia Fatimah yang berasal dari bisikan nabi shollallohu
alaihi wasallam
5. Dunia adalah
tempat bahagia dan sedih
Terbukti dari tangisan dan tertawa Fatimah setelah mendengar
bisikan dari ayahandanya
6. Kesedihan bila
hilang bila datang kebagiaan demikian juga sebaliknya
7. Hafidzul quran
harus selalu bermurojaah terhadap hafalannya
Itu harus dilakukan minimal setahun sekali di hadapan
syaikhnya sebagaimana hafalan nabi shollallohu alaihi wasallam selalu dicek di
hadapan jibril
8. Sikap Aisyah
yang ingin mengetahui rahasia
Ini juga dimiliki oleh wanita secara umum
9. Sikap Fatimah
yang menjaga amanat
Rahasia dari nabi shollallohu alaihi wasallam tidak
dibocorkan meski yang meminta adalah istri tercinta beliau
10. Diperbolehkan
membuka rahasia bila rahasia itu sudah terjadi
Ketika nabi shollallohu alaihi wasallam telah wafat, bisikan
beliau baru diberitahukan oleh Fatimah kepada Aisyah
11. Nabi shollallohu
alaihi wasallam adalah sebaik-baik assalaf
12. Kedudukan
Fatimah bagi kaum mukiminin
Ia adalah sayyidatu nisail mukminin (penghulu wanita mukmin)
atau sayyidatu nisa’ hadzihil ummah (penghulu wanita umat ini)
13. Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam tahu akan dekatnya kematian
Itu juga berlaku bagi seluruh rosul karena mereka semua
selalu mendapat takhyir (pilihan) dari Alloh antara hidup bahagia di dunia
dalam masa yang panjang atau segera dipanggil oleh Alloh
14. Meningkatnya
amal di tahun akhir kehidupan
Dua kali nabi shollallohu alaihi wasallam dicek hafalannya
oleh jibril di tahun terakhir beliau hidup, padahal di tahun-tahun sebelumnya
hanya sekali