Pertanyaan Kaum Wanita (43)
Ummu Salamah adalah janda yang ditinggalkan suaminya. Ketika
sang suami meninggal anak-anak hasil pernikahan keduanya tentu menjadi beban
bagi sang ibu untuk mengurusi mereka
عن أمِّ سَلمَة رَضي الله عنها ،
قَالَتْ : قُلْتُ : يَا رَسُول الله ، هَلْ لِي أجرٌ فِي بَنِي أَبي سَلَمَة أنْ
أُنْفِقَ عَلَيْهِمْ ، وَلَسْتُ بِتَارِكتهمْ هكَذَا وَهكَذَا إنَّمَا هُمْ بَنِيّ
؟ فَقَالَ : نَعَمْ ، لَكِ أجْرُ مَا أنْفَقْتِ عَلَيْهِمْ
Dari Ummu Salamah rodliyallohu anha, berkata : Ya rosululloh,
apakah saya berhak mendapat pahala pada anak-anak yang ditinggalkan Abu Salamah
dengan cara aku menafkahi mereka karena
aku tidak mungkin membiarkan mereka mencari makan ke sana ke mari ? Sesungguhnya
bagaimanapun mereka anakku juga ? Beliau menjawab : Benar, engkau mendapat
pahala dari nafkah yang engkau berikan buat mereka [muttafaq alaih]
Hadits di atas memberi faedah
1. Diperbolehkan
melakukan satu bentuk amal sholih dengan harapan mendapat pahala
Ini berbeda dengan aqidah shufi yang menganggap tidak ikhlas
bila beribadah masih berharap balasan dari Alloh
2. Wanita mendapat
pahala dari nafkah yang mereka berikan kepada anak kandung mereka
Selain mendapat pahala dari nafkah yang diberikan kepada anak
kandung, Ummu Salamah juga dinilai mendapat pahala mengurusi anak yatim
3. Naluri kasih
sayang seorang ibu kepada anaknya
Ia tidak biarkan anaknya mencari makan sendiri