Kaedah Ahlussunnah Waljamaah
الإِيْمَانُ بِشَفَاعَةِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم وَشَفَاعَةِ
الأَنْبِيَاءِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالصَّالِحِيْن وَغَيْرِهِمْ يَوْمَ القِيَامَةِ
لِمَنْ رَضِىَ الله عَنْهُمْ وَأَذِنَ فِى الشَّفَاعَةِ لَهُمْ عَلىَ التَّفْصِيْلِ
وَرَدَتْ بِهِ الأَدِلَّة
Beriman kepada syafaat nabi shollallohu alaihi
wasallam dan syafaat para nabi lainnya, para malaikat, orang-orang sholih dan
lainnya pada hari kiamat yang ditujukan kepada orang yang diridloi Alloh
dan mendapat mendapat ijin untuk memberi
syafaat, secara terperinci yang sudah dijelaskan dalil-dalilnya.
Penjelasan :
Syafaat itu ada dua : Almanfiyyah (tidak ada) dan
almutsbatah (tetap, ada) dalilnya :
وَأَنْذِرْ بِهِ الَّذِينَ
يَخَافُونَ أَنْ يُحْشَرُوا إِلَى رَبِّهِمْ لَيْسَ لَهُمْ مِنْ دُونِهِ وَلِيٌّ
وَلَا شَفِيعٌ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu
kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari
kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa'atpun
selain daripada Allah, agar mereka bertakwa [al an’am :51]
فَمَا تَنْفَعُهُمْ
شَفَاعَةُ الشَّافِعِينَ
Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari
orang-orang yang memberikan syafa'at [almuddatsir : 48]
Siapa yang bisa memberi syafaat ? :
شَفَعَتِ الْمَلاَئِكَةُ وَشَفَعَ
النَّبِيُّوْنَ وَشَفَعَ الْمُؤْمِنُوْنَ وَلَمْ يَبْقَ إلاَّ أرْحَمُ
الرَّاحِمِيْنَ رواه الترمذى
Para malaikat memberi syafaat,para nabi memberi
syafaat dan orang-orang beriman memberi syafaat dan tidak tersisa kecuali rob semesta
alam [HR Tirmidzi]
إنَّ مِنْ أمَّتِى مَنْ يَشْفَعُ
لِلْفِئَامِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَشْفَعُ لِلْقَبِيْلَةِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَشْفَعُ
لِلْعَصَبَةِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَشْفَعُ لِلرَّجُلِ حَتَّى يَدْ خُلُوْا الْجَنَّةَ
Sesungguhnya di antara umatku ada yang memberi syafaat
kepada sekelompok besar manusia, ada di antara mereka yang memberi syafaat
kepada satu kabilah,ada yang memberi syafaat kepada ashob(antara 10-40 orang),
ada pula yang memberi syafaat kepada satu orang saja sehingga masuk ke dalam
aljannah [HR Tirmidzi]
يَشْفَعُ
الشَّهِيْدُ فِى سَبْعِيْنَ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ رواه أبوداود
Seorang yang mati syahid bisa memberi syafaat kepada
70 anggota keluarganya [HR Abu
Daud]
صِغَارُهُمْ دَعَامِيْصُ الْجَنَّةِ
يَتَلَقَّى أَحَدُهُمْ أَبَوَيْهِ فَيَأْخُذُ بِثَوْبِهِ كَمَا اخُذُ أَنَا
بِصَنِفَةِ ثَوْبِكَ هَذَا لاَ يَنْتَهِى حَتَّى يُدْخِلَهُ الله وَأبَاهُ
الْجَنَّةَ رواه مسلم
Anak-anak kecil adalah anak-anak aljannah, mereka akan
bertemu dengan kedua orang tuanya, maka mereka akan raih pakaian orang tuanya
seperti aku memegang ujung pakaianmu ini, tidak akan dilepas hingga Alloh
memasukkan dirinya dan kedua orang tuanya ke dalam aljannah [HR Muslim]
Amal apa yang bisa mendatangkan syafaat ?
الصِّيَامُ
وَالْقُرْانُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ رواه أحمد
Ash shiyam dan alquran akan memberi syafaat kepada
seorang hamba pada hari kiamat [HR
Ahmad]
لاَيَصْبِرُ عَلَى لأْوَاءِ
الْمَدِيْنَةِ وَشِدَّتِهَا أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِى إِلاَّ كُنْتُ لَهُ شَفِيْعًا
يَوْمَ الْقِيَامَةِ رواه مسلم
Tidak seorangpun dari umatku yang bersabar atas
kesulitan hidup di kota Madinah kecuali aku akan memberi syafaat baginya pada
hari kiamat [HR Muslim]
أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ
الْقِيَامَةِ أكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلاَةً رواه الترمذى
Manusia yang paling berhak mendapat syafaat dariku
adalah siapa yang paling banyak bersholawat atasku [HR Tirmidzi]
مَامِنْ مَيِّتٍ تُصَلِّى عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
يَبْلُغُوْنَ مِائَةً كُلُّهُمْ يَشْفَعُوْنَ لَهُ إلاَّ شُفِّعُوْافِيْهِ
Tidaklah mayit yang disholatkan oleh 100 orang dari umat
muslimin mereka semua memberi syafaat semua kepadanya melainkan syafaat mereka
diterima untuknya [HR Muslim]
مَامِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ فَيَقُوْمُ عَلَى جَنَازَتِهِ
أرْبَعُوْنَ رَجُلاً لاَيُشْرِكُوْنَ بِالله شَيْأً إِلاَّ شَفَّعَهُمُ الله
فِيْهِ رواه مسلم
Tidaklah seorang muslim yang meninggal dunia lalu
berdiri atasnya 40 orang yang tidak syirik kepada Alloh sedikitpun melainkan
Alloh menerima syafaat mereka kepadanya
[HR Muslim]
مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ ثَلاَثَةُ
صُفُوْفٍ فَقَدْ أوْجَبَ رواه أبوداود
Barangsiapa yang disholatkan 3 shof maka ia telah
diwajibkan [HR Abu Daud]
عَنْ
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ
الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ
وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ
شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Dari Jabir bin 'Abdullah, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berdo'a setelah mendengar adzan:
ALLAHUMMA RABBA HAADZIHID DA'WATIT TAMMAH WASHSHALAATIL QAA'IMAH. AATI
MUHAMMADANIL WASIILATA WALFADLIILAH WAB'ATSHU MAQAAMAM MAHMUUDANIL LADZII
WA'ADTAH (Ya Allah. Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik shalat
yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah (perantara) dan keutamaan kepada
Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah
jannjikan) '. Maka ia berhak mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat." [HR Bukhori]
Apa syarat syafaat ? : Ijin dari Alloh kepada si
pemberi syafaat dan ridlo dari Alloh kepada orang yang mendapat syafaat :
يَوْمَئِذٍ لَا تَنْفَعُ
الشَّفَاعَةُ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَرَضِيَ لَهُ قَوْلًا
Pada hari itu tidak berguna syafa'at, kecuali
(syafa'at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia
telah meridhai perkataannya [thoha : 109]
أسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِى يَوْمَ
اْلقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لااله الاالله خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ رواه بخارى
Manusia yang paling beruntung mendapat syafaat dariku
adalah siapa yang mengucapkan laa ilaaha illalloh ikhlash dari dalam hatinya [HR Bukhori]
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لِكُلِّ نَبِىٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ
فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِىٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّى اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِى شَفَاعَةً
لأُمَّتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَهِىَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ مَنْ مَاتَ
مِنْ أُمَّتِى لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا
Dari Abu Huroiroh berkata : Rosululloh shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Setiap nabi memiliki doa yang mustajab, namun setiap nabi
terburu-buru memanjatkan doanya. Dan sesungguhnya aku menyimpan doaku sebagai
syafaat bagi umatku pada hari kiamat. Ia pasti akan didapat in syaa Alloh dari
umatku yang tidak berbuat syirik sedikitpun kepada Alloh [HR Muslim]
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ
آَمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ
بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman
memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang
musyrik itu adalah kaum Kerabat (Nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya
orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam [attaubah : 113]