Dasar ke dua puluh dua




                                                    Kaedah Ahlussunnah Waljamaah 

الإِيْمَانُ بِشَفَاعَةِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم وَشَفَاعَةِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالصَّالِحِيْن وَغَيْرِهِمْ يَوْمَ القِيَامَةِ لِمَنْ رَضِىَ الله عَنْهُمْ وَأَذِنَ فِى الشَّفَاعَةِ لَهُمْ عَلىَ التَّفْصِيْلِ وَرَدَتْ بِهِ الأَدِلَّة
Beriman kepada syafaat nabi shollallohu alaihi wasallam dan syafaat para nabi lainnya, para malaikat, orang-orang sholih dan lainnya pada hari kiamat yang ditujukan kepada orang yang diridloi Alloh dan  mendapat mendapat ijin untuk memberi syafaat, secara terperinci yang sudah dijelaskan dalil-dalilnya.

Penjelasan  :

Syafaat itu ada dua : Almanfiyyah (tidak ada) dan almutsbatah (tetap, ada) dalilnya :

وَأَنْذِرْ بِهِ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْ يُحْشَرُوا إِلَى رَبِّهِمْ لَيْسَ لَهُمْ مِنْ دُونِهِ وَلِيٌّ وَلَا شَفِيعٌ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa'atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa [al an’am :51]

فَمَا تَنْفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِينَ
Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at  [almuddatsir : 48]

Siapa yang bisa memberi syafaat ? :

شَفَعَتِ الْمَلاَئِكَةُ وَشَفَعَ النَّبِيُّوْنَ وَشَفَعَ الْمُؤْمِنُوْنَ وَلَمْ يَبْقَ إلاَّ أرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ رواه الترمذى
Para malaikat memberi syafaat,para nabi memberi syafaat dan orang-orang beriman memberi syafaat dan tidak tersisa kecuali rob semesta alam [HR Tirmidzi]

إنَّ مِنْ أمَّتِى مَنْ يَشْفَعُ لِلْفِئَامِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَشْفَعُ لِلْقَبِيْلَةِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَشْفَعُ لِلْعَصَبَةِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَشْفَعُ لِلرَّجُلِ حَتَّى يَدْ خُلُوْا الْجَنَّةَ
Sesungguhnya di antara umatku ada yang memberi syafaat kepada sekelompok besar manusia, ada di antara mereka yang memberi syafaat kepada satu kabilah,ada yang memberi syafaat kepada ashob(antara 10-40 orang), ada pula yang memberi syafaat kepada satu orang saja sehingga masuk ke dalam aljannah [HR Tirmidzi]

يَشْفَعُ الشَّهِيْدُ فِى سَبْعِيْنَ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ رواه أبوداود
Seorang yang mati syahid bisa memberi syafaat kepada 70 anggota keluarganya [HR Abu Daud]

صِغَارُهُمْ دَعَامِيْصُ الْجَنَّةِ يَتَلَقَّى أَحَدُهُمْ أَبَوَيْهِ فَيَأْخُذُ بِثَوْبِهِ كَمَا اخُذُ أَنَا بِصَنِفَةِ ثَوْبِكَ هَذَا لاَ يَنْتَهِى حَتَّى يُدْخِلَهُ الله وَأبَاهُ الْجَنَّةَ رواه مسلم
Anak-anak kecil adalah anak-anak aljannah, mereka akan bertemu dengan kedua orang tuanya, maka mereka akan raih pakaian orang tuanya seperti aku memegang ujung pakaianmu ini, tidak akan dilepas hingga Alloh memasukkan dirinya dan kedua orang tuanya ke dalam aljannah [HR Muslim]
Amal apa yang bisa mendatangkan syafaat ?

الصِّيَامُ وَالْقُرْانُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ  رواه أحمد
Ash shiyam dan alquran akan memberi syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat [HR Ahmad]

لاَيَصْبِرُ عَلَى لأْوَاءِ الْمَدِيْنَةِ وَشِدَّتِهَا أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِى إِلاَّ كُنْتُ لَهُ شَفِيْعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ رواه مسلم
Tidak seorangpun dari umatku yang bersabar atas kesulitan hidup di kota Madinah kecuali aku akan memberi syafaat baginya pada hari kiamat [HR Muslim]

أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلاَةً رواه الترمذى
Manusia yang paling berhak mendapat syafaat dariku adalah siapa yang paling banyak bersholawat atasku [HR Tirmidzi]

مَامِنْ مَيِّتٍ تُصَلِّى عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ يَبْلُغُوْنَ مِائَةً كُلُّهُمْ يَشْفَعُوْنَ لَهُ إلاَّ شُفِّعُوْافِيْهِ
Tidaklah mayit yang disholatkan oleh 100 orang dari umat muslimin mereka semua memberi syafaat semua kepadanya melainkan syafaat mereka diterima untuknya [HR Muslim]

مَامِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ فَيَقُوْمُ عَلَى جَنَازَتِهِ أرْبَعُوْنَ رَجُلاً لاَيُشْرِكُوْنَ بِالله شَيْأً إِلاَّ شَفَّعَهُمُ الله فِيْهِ  رواه مسلم
Tidaklah seorang muslim yang meninggal dunia lalu berdiri atasnya 40 orang yang tidak syirik kepada Alloh sedikitpun melainkan Alloh menerima syafaat mereka kepadanya [HR Muslim]
مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ ثَلاَثَةُ صُفُوْفٍ فَقَدْ أوْجَبَ  رواه أبوداود
Barangsiapa yang disholatkan 3 shof maka ia telah diwajibkan [HR Abu Daud]

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Dari Jabir bin 'Abdullah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berdo'a setelah mendengar adzan: ALLAHUMMA RABBA HAADZIHID DA'WATIT TAMMAH WASHSHALAATIL QAA'IMAH. AATI MUHAMMADANIL WASIILATA WALFADLIILAH WAB'ATSHU MAQAAMAM MAHMUUDANIL LADZII WA'ADTAH (Ya Allah. Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik shalat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah (perantara) dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah jannjikan) '. Maka ia berhak mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat."  [HR Bukhori]

Apa syarat syafaat ? : Ijin dari Alloh kepada si pemberi syafaat dan ridlo dari Alloh kepada orang yang mendapat syafaat :

يَوْمَئِذٍ لَا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَرَضِيَ لَهُ قَوْلًا
Pada hari itu tidak berguna syafa'at, kecuali (syafa'at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya  [thoha : 109]

أسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِى يَوْمَ اْلقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لااله الاالله خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ  رواه بخارى
Manusia yang paling beruntung mendapat syafaat dariku adalah siapa yang mengucapkan laa ilaaha illalloh ikhlash dari dalam hatinya [HR Bukhori]

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لِكُلِّ نَبِىٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِىٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّى اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِى شَفَاعَةً لأُمَّتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَهِىَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِى لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا
Dari Abu Huroiroh berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : Setiap nabi memiliki doa yang mustajab, namun setiap nabi terburu-buru memanjatkan doanya. Dan sesungguhnya aku menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada hari kiamat. Ia pasti akan didapat in syaa Alloh dari umatku yang tidak berbuat syirik sedikitpun kepada Alloh [HR Muslim]

مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum Kerabat (Nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam  [attaubah : 113]