Kaedah Ahlussunnah Waljamaah
رُؤْيَة الْمُؤْمِنِيْنَ لِرَبِّهمْ يَوْمَ القِيَامَةِ حَقٌ وَمَنْ
أنْكَرَهَا أوْ أوَّلَهَا فَهُوَ زَائِغٌ ضَالٌ
Melihatnya orang beriman kepada robnya pada hari
kiamat adalah haq,barang siapa yang mengingkarinya atau menta’wilkannya maka ia
telah menyimpang dan sesat.
Penjelasan :
وَلَمَّا جَاءَ مُوسَى
لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ قَالَ
لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ
فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ
مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا
أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami)
pada waktu yang telah Kami tentukan dan Rob telah berfirman (langsung)
kepadanya, berkatalah Musa : Wahai Robku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku
agar aku dapat melihat kepada Engkau. Alloh berfirman : Kamu sekali-kali tidak
sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, Maka jika ia tetap di tempatnya
(sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku. tatkala Robnya Menampakkan
diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh
pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, Dia berkata : Maha suci Engkau, aku
bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman [al
a’rof : 143]
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو
لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ
رَبِّهِ أَحَدًا
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Robnya, Maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
seorangpun dalam beribadat kepada Robnya [alkahfi : 110]
عَنْ أَبِى أُمَامَةَ الْبَاهِلِىِّ
قَالَ خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَلاَ تَرَوْنَ رَبَّكُمْ حَتَّى تَمُوتُوا
وَإِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَإِنَّهُ مَكْتُوبٌ
بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ أَوْ غَيْرِ كَاتِبٍ
Dari Abu Umamah Albahiliy, berkata : Rosululloh
shollallohu alaihi wasallam menyampaikan khutbah kepada kami : Kalian tidak
akan melihat Rob kalian hingga kalian meninggal dan sesungguhnya dajjal itu
buta sebelah, semantara Rob kalian tidak
buta sebelah. Sungguh pada dajjal tertulis “ kafir “ antara kedua matanya yang
bisa dibaca setiap mukmin baik pembaca dan buta huruf [HR
Ibnu Majah]
كَلَّا إِنَّهُمْ عَنْ
رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ
Sekali-kali tidak,Sesungguhnya mereka pada hari itu
benar-benar tertutup dari melihat rob mereka. [almuthoffifin : 15]
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu
berseri-seri. Kepada Robnyalah mereka Melihat. [alqiyamah :22-23]
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا
الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ
أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang
terbaik (surga) dan tambahannya (melihat Alloh secara langsung). dan
muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan,mereka Itulah
penghuni syurga, mereka kekal di dalamnya. [yunus : 26]
لَهُمْ مَا يَشَاءُونَ فِيهَا
وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ
Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka
kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya (melihat
Alloh secara langsung) [qof : 35]
عن صهيب عن النبي صلى الله عليه و سلم
قال : إذا دخل أهل الجنة الجنة قال يقول الله تبارك وتعالى تريدون شيئا أزيدكم ؟
فيقولون ألم تبيض وجوهنا ؟ ألم تدخلنا الجنة وتنجنا من النار قال فيكشف الحجاب فما
أعطوا شيئا أحب إليهم من النظر إلى ربهم عز و جل
Dari Shuhaib, dari nabi shollallohu alaihi wasallam
shollallohualaihi wasallam bersabda : Ketika ahlul jannah sudah memasuki
aljannah, Alloh Tabaroka Wata’ala berfirman : Maukah kalian aku berikan sesuatu
sebagai tambahan ? Ahlul jannah berkata : Bukankah telah Engkau putihkan
wajah-wajah kami ? Bukankah telah Engkau masukkan kami ke dalam aljannah dan
Engkau selamatkan kami dari neraka ? Tersingkaplah hijab, maka tidak ada
pemberian yang lebih mereka sukai daripada melihat Rob mereka Azza Wajalla [HR Muslim]
عن أبي موسى قال : حدثني أبي قال : سمعت رسول الله
صلى الله عليه وسلم يقول : « إذَا كَانَ يَوْمُ القِيَامةِ مثِّل لِكُلِّ قَوْمٍ
مَا كَانُوا يَعْبدُونَ فِي الدُّنيَا فيَذْهبُ كُل قَوْمٍ إلى مَا كَانُوا
يَعَبْدُون ويبقى أهلُ التَّوحيدِ ، فيقال لهم : ما تَنْتَظِرُونَ ، وقَدْ ذَهَبَ
النَّاسُ ، فيقولون : لنَا رَبٌّ كنَّا نَعْبدُهُ في الدُّنيَا ، ولَمْ نَرَهُ ،
قال : وتعْرِفُونهُ إذَا رأيتمُوهُ؟ فيقولون : نَعَم ، فيُقَالُ لَهُمْ : فَكيْفَ
تعرفونه ، ولَمْ تَرَوهُ؟ قالوا : إنه لا شبيهَ لَهُ ، فيكشفُ لَهُم الحجابُ ،
فينْظُرونَ إلى اللَّهِ تعالى ، فيخِرُّونَ لَهُ سُجَّداً ، ويبقى أقوامٌ
ظُهُورُهُمْ كَصَياصِي البَقرِ ، فينْظرُونَ إلى اللَّهِ تعالى فيريدون السُّجُودَ
، فلا يَسْتطِيْعُونَ
Dari Abu Musa : Aku mendengar rosululloh shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Bila kiamat tiba, setiap kaum akan ditampakkan apa yang
mereka sembah dahulu di dunia. Akhirnya setiap kaum pergi menuju apa yang
mereka sembah. Tersisalah ahluttauhid. Dikatakan kepada mereka : Apa yang
kalian tunggu ? Bukankah manusia telah pergi ? Mereka menjawab : Kami memiliki
Rob yang dahulu kami ibadahi di dunia sementara kami belum melihatnya. Alloh
bertanya : Apakah kalian akan mengenalnya padahal kalian belum pernah
melihatnya ? Mereka berkata : Benar ! Ditanyakan lagi kepada mereka : Bagaimana
cara mengenalnya padahal kalian belum pernah melihatnya ? Mereka menjawab :
Sesungguhnya Alloh tidak bisa diserupai. Tersingkaplah hijab, merekapun melihat
Alloh Ta’ala yang membuat mereka tersungkur sujud. Tersisa beberapa kaum yang
punggung mereka seperti tanduk sapi. Mereka melihat Alloh Ta’ala, mereka ingin
sujud akan tetapi tidak mampu [HR Ahmad]
عَنْ جَرِير بْنُ عَبْدِ اللَّهِ كُنَّا عِنْدَ
النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم إِذْ
نَظَرَ إِلَى الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ فَقَالَ أَمَا إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا
تَرَوْنَ هَذَا ، لاَ تُضَامُّونَ أَوْ
لاَ تُضَاهُونَ فِى رُؤْيَتِهِ ، فَإِنِ
اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ ،
وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُواث
Dari Jarir bin Abdulloh : Kami berada di sisi nabi shollallohu
alaihi wasallam. Tiba-tiba beliau melihat ke arah bulan purnama. Beliau lantas
bersabda : Sesungguhnya kalian akan melihat Rob kalian sebagaimana kalian
melihat ini. Tidak akan terhalangi saat melihatnya. Oleh karena itu bila kalian
mampu janganlah kalian dikalahkan atas sholat sebelum terbit matahari dan
sebelum tenggelamnya, maka laksanakanlah
[HR
Bukhori Muslim]
عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ رضى الله
عنها يَا أُمَّتَاهْ هَلْ رَأَى مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم رَبَّهُ فَقَالَتْ
لَقَدْ قَفَّ شَعَرِى مِمَّا قُلْتَ ، أَيْنَ أَنْتَ مِنْ ثَلاَثٍ مَنْ
حَدَّثَكَهُنَّ فَقَدْ كَذَبَ ، مَنْ حَدَّثَكَ أَنَّ مُحَمَّدًا صلى الله عليه
وسلم رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ كَذَبَ ثُمَّ قَرَأَتْ ( لاَ تُدْرِكُهُ الأَبْصَارُ
وَهُوَ يُدْرِكُ الأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ ) ( وَمَا كَانَ
لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلاَّ وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ )
وَمَنْ حَدَّثَكَ أَنَّهُ يَعْلَمُ مَا فِى غَدٍ فَقَدْ كَذَبَ ثُمَّ قَرَأَتْ (
وَمَا تَدْرِى نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ) وَمَنْ حَدَّثَكَ أَنَّهُ كَتَمَ
فَقَدْ كَذَبَ ثُمَّ قَرَأَتْ ( يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ
إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ) الآيَةَ
Dari Masruq berkata : Aku bertanya kepada Aisyah rodliyallohu
anha : Wahai ibu, apakah Muhammad shollallohu alaihi wasallam melihat Robnya ?
Aisyah berkata : Sungguh bulu kudukku berdiri mendengar perkataanmu. Dimana
saja kamu berada di antara tiga hal yang aku katakan maka sungguh telah dusta :
Barangsiapa yang mengatakan kepadamu bahwa Muhammad shollallohu alaihi wasallam
melihat Robnya sungguh telah dusta, lalu Aisyah membaca (Dia tidak dapat
dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan;
dan Dialah yang Maha Halus lagi Maha mengetahui) [al an’am : 103] (Dan tidak
mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan Dia kecuali
dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang
utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia
kehendaki [asy syuro : 51]. Barangsiapa yang berkata kepadamu bahwa dia
mengetahui apa yang terjadi esok sungguh telah dusta ! Lalu membaca ayat (Dan
tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok) [luqman : 34]. Barangsiapa yang mengatakan kepadamu bahwa
dia menyembunyikan ayat, sungguh ia telah dusta ! Lalu membaca ayat (Hai rasul,
sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Robmu) [almaidah : 67] [HR Bukhori]
Nu’aim bin Hammad berkata :
إن الله هو البقاء وخلق الخلق للفناء فلا يستطيعون
أن ينظروا بأبصار الفناء ، فإذا جدد لهم خلق البقاء فنظروا بأبصار البقاء إلى
البقاء
Sesungguhnya Alloh adalah Albaqo’ (Maha Kekal), Alloh
menciptakan makhluq untuk fana (tidak abadi, binasa). Oleh karena itu alfana’
tidak mungkin melihat dengan pandangannya ke arah Albaqo’. Ketika Alloh
memperbaharui mereka (pada hari kiamat) maka Alloh ciptakan mereka untuk baqo
(kekal). Akhirnya mereka melihat Albaqo (Alloh) dengan pandangannya yang baqo.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صلى الله عليه وسلم لاَ يَزَالُ النَّاسُ
يَتَسَاءَلُونَ حَتَّى يُقَالَ هَذَا خَلَقَ اللَّهُ الْخَلْقَ فَمَنْ خَلَقَ
اللَّهَ فَمَنْ وَجَدَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَلْيَقُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ
Dari Abu Huroiroh berkata : Rosululloh shollallohu alaihi
wasallam bersabda : Manusia selalu bertanya hingga dikatakan : Inilah Alloh
yang telah menciptakan makhluq, lalu siapakah yang menciptakan Alloh ?
Barangsiapa mendapatkan hal demikian maka katakanlah “ Aku beriman kepada Alloh
“ [HR Bukhori
Muslim]
عَنْ أَبِى هُرَيْرَة قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَأْتِى الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ
فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَ كَذَا وَكَذَا حَتَّى يَقُولَ لَهُ مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ
فَإِذَا بَلَغَ ذَلِكَ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ وَلْيَنْتَهِ
Dari Abu Huroiroh bersabda rosululloh shollallohu alaihi
wasallam : Setan selalu datang kepada salah seorang di antara kalian lalu
berkata : Siapakah yang menciptkan ini dan itu ? Hingga berkata kepadanya :
Siapakah yang menciptkan Robmu ? Bila telah sampai hal demikian maka
berta’awudzlah kepada Alloh dan hentikan pikiran itu [HR Muslim]
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ لِى رَسُولُ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لاَ يَزَالُونَ يَسْأَلُونَكَ يَا
أَبَا هُرَيْرَةَ حَتَّى يَقُولُوا هَذَا اللَّهُ فَمَنْ خَلَقَ اللَّهَ قَالَ
فَبَيْنَا أَنَا فِى الْمَسْجِدِ إِذْ جَاءَنِى نَاسٌ مِنَ الأَعْرَابِ فَقَالُوا
يَا أَبَا هُرَيْرَةَ هَذَا اللَّهُ فَمَنْ خَلَقَ اللَّهَ قَالَ فَأَخَذَ حَصًى
بِكَفِّهِ فَرَمَاهُمْ ثُمَّ قَالَ قُومُوا قُومُوا صَدَقَ خَلِيلِى
Dari Abu Huroiroh rodliyallohu anhu : Rosululloh shollallohu
alaihi wasallam bersabda kepadaku : Mereka akan selalu bertanya kepadamu, wahai
Abu Huroiroh hingga mereka berkata Ini Alloh lalu siapa yang menciptkan Alloh ?
Abu Huroiroh berkata : Ketika aku berada di masjid, datang serombongan dari
kalangan a’robi, mereka berkata : Wahai Abu Huroiroh, ini Alloh lalu siapa yang
menciptakan Alloh ? Abu Huroiroh mengambil batu dengan tangannya lalu melempari
mereka seraya berkata “ Pergi ! Pergi “ Sungguh telah benar kekasihku [HR Muslim]