Kaedah Ahlussunnah Waljamaah
الأمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْي عَنِ الْمُنْكَرِ مِنْ أعْظَمِ
شَعَائِرِ الإسْلاَمِ وَأسْبَابِ حِفْظِ حُرُمَاتِهِ وَهُمَا وَاجبَانِ بِحَسْبِ
الطَّاقَةِ وَالضَّوَابِطِ الشَّرْعِيَّةِ مَعَ اعْتِبَارِ الْمَصْلَحَةِ فِي
ذالِكَ
Amar ma’ruf nahi munkar adalah syiar islam yang paling
agung dan sebab terpeliharanya kehormatan islam,keduanya wajib ditegakkan
disesuaikan kemampuan dan kaedah-kaedah syar’i dengan mempertimbangkan
kemaslahatan dalam pelaksanaannya
Penjelasan :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ
أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آَمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ
مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik
bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik. [ali imron
: 110]
عَنْ أَبِي سَعِيْد
الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه
وسلم يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ
لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ
أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu anhu, ia berkata
: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda : Barang
siapa di antaramu melihat kemungkaran, hendaklah ia merubahnya (mencegahnya)
dengan tangannya (kekuasaannya) ; jika ia tak sanggup, maka dengan lidahnya
(menasihatinya) ; dan jika tak sanggup juga, maka dengan hatinya (merasa tidak
senang dan tidak setuju) , dan demikian itu adalah selemah-lemah iman”. [HR Muslim]
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مِنْ أَعْظَمِ
الْجِهَادِ كَلِمَةَ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ
Dari Abu
Sa'id Al Khudri bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;
"Sesungguhnya jihad yang paling agung adalah ungkapan yang adil (benar)
yang disampaikan di hadapan penguasa yang zhalim [HR Abu Daud
dan Tirmidzi]
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ
لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ
اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلَا
يُسْتَجَابُ لَكُمْ
Dari
Hudzaifah bin Al Yaman dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda :
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, hendaknya kalian beramar ma'ruf dan
nahi munkar atau jika tidak niscaya Allah akan mengirimkan siksa-NYa dari
sisi-Nya kepada kalian, kemudian kalian memohon kepada-Nya namun do'a kalian
tidak lagi dikabulkan.[HR Tirmidzi]
عن النُّعْمَانَ بْن بَشِيرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا
كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلَاهَا
وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا فَكَانَ الَّذِينَ فِي أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا
مِنْ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِي
نَصِيبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا
أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا
جَمِيعًا
Dari
An-Nu'man bin Basyir radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda : Perumpamaan orang yang menegakkan hukum Allah dan orang yang diam
terhadapnya seperti sekelompok orang yang berlayar dengan sebuah kapal lalu
sebagian dari mereka ada yang mendapat tempat di atas dan sebagian lagi di
bagian bawah perahu. Lalu orang yang berada di bawah perahu bila mereka mencari
air untuk minum mereka harus melewati orang-orang yang berada di bagian atas
seraya berkata; "Seandainya boleh kami lubangi saja perahu ini untuk
mendapatkan bagian kami sehingga kami tidak mengganggu orang yang berada di
atas kami". Bila orang yang berada di atas membiarkan saja apa yang
diinginkan orang-orang yang di bawah itu maka mereka akan binasa semuanya.
Namun bila mereka mencegah dengan tangan mereka maka mereka akan selamat
semuanya [HR Bukhori]
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يُؤْتَى بِالرَّجُلِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُلْقَى فِي النَّارِ فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُ بَطْنِهِ
فَيَدُورُ بِهَا كَمَا يَدُورُ الْحِمَارُ بِالرَّحَى فَيَجْتَمِعُ إِلَيْهِ
أَهْلُ النَّارِ فَيَقُولُونَ يَا فُلَانُ مَا لَكَ أَلَمْ تَكُنْ تَأْمُرُ
بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَى عَنْ الْمُنْكَرِ فَيَقُولُ بَلَى قَدْ كُنْتُ آمُرُ
بِالْمَعْرُوفِ وَلَا آتِيهِ وَأَنْهَى عَنْ الْمُنْكَرِ وَآتِيهِ
Dari Usamah
bin Zaid berkata : aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam
bersabda : Seseorang didatangkan pada hari kiamat kemudian dilemparkan ke
neraka hingga ususnya terburai keluar dan berputar-putar dineraka seperti
keledai mengitari alat penumbuk gandumnya, kemudian penduduk neraka bertanya:
'Hai fulan! Apa yang menimpamu, bukankah dulu kau memerintahkan kebaikan dan
mencegah kemungkaran? ' Ia menjawab : 'Benar, dulu saya memerintahkan kebaikan
tapi saya tidak melakukannya dan saya melarang kemungkaran tapi saya
melakukannya' [HR Bukhori
Muslim]