Dasar ke tiga puluh dua




                                            Kaedah Ahlussunnah Waljamaah

لايَجَوْزُ الْقَطْعُ لِمُعَيَّنٍ مِنْ أهْلِ القِبْلَةِ باِلْجَنَّةِ وَالناَّرِ إلاَّ مَنْ ثَبَتَ النَّصُّ فِى حَقِّهِ                    
Tidak boleh memastikan seseorang dari kalangan ahli kiblat (muslim) ia ahlul jannah atau ahlunnar kecuali siapa yang sudah ditetapkan oleh nash

Penjelasan  :
لَمَّا كَانَ يَوْمَ خَيْبَرَ أقْبَلَ نَفَرٌ مِنْ أصْحَابِ النّبِيِّ صلى الله عليه وسلم   فَقَالُوْا فُلاَنٌ شَهِيْدٌ وَفُلاَنٌ شَهِيْدٌ حَتَّى مَرُّوْا عَلَى رَجُلٍ فَقَالُوْا فُلاَنٌ شَهِيْدٌ فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلّم كَلاَّ إِنِّي رأَيْتُهُ فِى النَّارِ فِى بُرْدَةٍ قَدْ غَلَّهَا رواه مسلم
Tatkala hari Khoibar serombongan dari sahabat nabi shollallohu alaihi wasallam kembali seraya berkata : fulan syahid ! fulan syahid ! hingga mereka melewati seorang lelaki dan mengatakan : fulan syahid ! maka nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : sekali-kali tidak sesungguhnya ia di neraka karena ghulul (mengambil harta rampasan perang sebelum waktunya dibagi) pada sebuah baju [HR Muslim]

عن عطَاء بن أبي رَباحٍ ، قَالَ : قَالَ لي ابنُ عَباسٍ رضي اللهُ عنهما : ألاَ أُريكَ امْرَأةً مِنْ أَهْلِ الجَنَّة ؟ فَقُلْتُ: بَلَى، قَالَ : هذِهِ المَرْأةُ السَّوداءُ أتتِ النَّبيَّ  صلى الله عليه وسلم  فَقَالَتْ : إنّي أُصْرَعُ ، وإِنِّي أتَكَشَّفُ ، فادْعُ الله تَعَالَى لي . قَالَ إنْ شئْتِ صَبَرتِ وَلَكِ الجَنَّةُ ، وَإنْ شئْتِ دَعَوتُ الله تَعَالَى أنْ يُعَافِيكِ  فَقَالَتْ : أَصْبِرُ ، فَقَالَتْ : إنِّي أتَكَشَّفُ فَادعُ الله أنْ لا أَتَكَشَّف ، فَدَعَا لَهَا
Dari Atho bin Abi Robah : Ibnu Abbas rodliyallohu anhuma berkata kepadaku : Maukah aku tunjukkan kepadamu tentang wanita dari kalangan ahlul jannah ? Aku menjawab : Benar ! Dia berkata : Inilah wanita yang berkulit hitam yang pernah mendatangi nabi shollallohu alaihi wasallam. Ia berkata : Ya rosululloh, sesungguhnya aku berpenyakit ayan, bila penyakit itu datang, aurotku tersingkap. Oleh karena itu, tolong berdoalah kepada Alloh Ta’ala untuk kesembuhanku. Beliau bersabda : Bila engkau mau, bersabarlah dan bagimu aljannah, akan tetapi bila engkau berkehendak lain, aku akan berdoa kepada Alloh agar menyembuhkanmu. Ia berkata : Aku memilih bersabar, akan tetapi aurotku biasa tersingkap. Berdoalah kepada Alloh agar aurotku tidak tersingkap. Beliaupun mendoakannya [muttafaq alaih]