Kaedah Ahlussunnah Waljamaah
الوَسَائِلُ
لهَاَ حُكْمُ الْمَقَاصِدِ وَكُلُّ ذَرِيْعَةٍ إلىَ الشِّرْكِ فِى عِبَادَةِ الله
أَوِ الإبْتِدَاعِ فِى الدِّيْنِ يَجِبُ سَدُّهَا وَالْمَنْعُ مِنْهَا
Wasilah memiliki hukum maqosid, setiap perbuatan dosa yang
menjurus kepada syirik atau bid’ah dalam masalah din maka wajib dicegah dan
dihalang-halangi
Penjelasan :
كُنْتُ
نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ فَزُوْرُهَا
Aku dulu pernah melarang kalian
menziarahi kubur sekarang silahkan menziarahinya
Aisyah berkata : ketika Rasulullah akan diambil nyawanya,
beliaupun segera menutup mukanya dengan kain, dan ketika nafasnya terasa sesak
maka dibukanya kembali kain itu. Ketika beliau dalam keadaan demikian
itulah beliau bersabda :
لعنة الله
على اليهود والنصارى، اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد
Laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang
yahudi dan Nasrani, yang telah menjadikan kuburan para Nabi mereka
sebagai masjid [HR Bukhori Muslim]
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
لا تجعلوا بيوتكم قبورا، ولا تجعلوا قبري عيدا، وصلوا
علي فإن صلاتكم تبلغني حيث كنتم
Janganlah kalian jadikan
rumah-rumah kalian sebagai kuburan, dan janganlah kalian jadikan kuburanku
sebagai tempat perayaan, ucapkanlah sholawat untukku, karena sesungguhnya
ucapan sholawat kalian akan sampai kepadaku dimana saja kalian berada [HR Abu Daud]
Dari Abu Al
Hayyaj, ia berkata : sesungguhnya Ali bin Abi Tholib Radhiallahu’anhu berkata
kepadaku :
ألا
أبعثك على ما بعثني عليه رسول الله أن لا تدع صورة إلا طمستها ولا قبرا مشرفا إلا
سويته
Maukah
kamu aku utus untuk suatu tugas sebagaimana Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam mengutusku untuk tugas tersebut ? yaitu : janganlah kamu biarkan ada
sebuah rupaka tanpa kamu musnahkan, dan janganlah kamu biarkan ada sebuah
kuburan yang menonjol kecuali kamu ratakan
[HR
Muslim]