(KaedahAhlussunnahWaljamaah)
يَجِبُ الإِلْتِزَامُ بِأَلفَاظِ الشَّرْعِيَّةِ فِى العَقِيْدَةِ
وَتَجَنُّبُ الأَلْفَاظِ البِدْعِيَّةِ لأَنَّ دَلاَلاَتِ الأَلْفَاظِ وَاسِعَةٌ
Wajib berkomitmen dalam menggunakan lafadz-lafadz
syar’i dalam masalah aqidah dengan menjauhkan diri dari penggunaan
istilah-istilah bid’ah karena dalalat dari sebuah lafadz sangat luas
Penjelasan :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَقُولُوا رَاعِنَا وَقُولُوا انْظُرْنَا
وَاسْمَعُوا وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan
(kepada Muhammad) : "Raa'ina", tetapi Katakanlah : " Unzhurna ",
dan " dengarlah " dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih [albaqoroh:104]
Raa 'ina berarti : sudilah kiranya kamu memperhatikan
kami. di kala para sahabat menghadapkan kata Ini kepada Rasulullah, orang
Yahudipun memakai kata Ini dengan digumam seakan-akan menyebut Raa'ina padahal
yang mereka katakan ialah Ru'uunah yang berarti kebodohan yang sangat, sebagai
ejekan kepada Rasulullah. Itulah sebabnya Alloh menyuruh supaya sahabat-sahabat
menukar perkataan Raa'ina dengan Unzhurna yang juga sama artinya dengan
Raa'ina.
Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda :
لاَ يَغْلِبَنَّكُمُ الأَعْرَابُ عَلَى
اسْمِ صَلاَتِكُمْ فَإِنَّهَا فِى كِتَابِ الله الْعِشَاءُ رواه مسلم
Janganlah
orang A’rob mengalahkan kalian atas nama sholat kalian karena di dalam
kitaabulloh disebut isya’ bukan ‘atamah [HR Muslim]
Imam Ahmad
berkata :
يُعْجِبُنِي فى الْفَرِيْضَةِ أنْ
يَدْعُو بِمَا فى القرأن
Yang aku sukai dalam menjalankan ibadah faridloh, berdoa
dengan apa yang ada dalam alquran
Qodli Iyadl berkata :
أذن الله فِي دُعَائِهِ وَعَلَّمَ الدّعاء فِي
كِتَابِهِ لِخَلِيْقَتِهِ وَعَلَّمَ النّبيّ الدّعاء لِأُمَّتِهِ وَاجْتَمَعَتْ
فِيْهِ ثَلاَثَةُ أشْيَاء العلم بالتّوحيد والعلم بِاللُّغَةِ وَالنَّصِيْحَةُ
لِلْأُمَّةِ فَلاَ يَنْبَغِى لِأَحَدٍ أنْ يَعْدِلَ عَنْ دُعَائِهِ صلّى الله عليه
وسلّم وقد احْتَالَ الشيطان للنّاس مِنْ هذا الْمَقَامِ فَقَيَّضَ لَهمْ قَوْمُ
سُوْءٍ يَخْتَرِعُوْنَ لَهُمْ أدْعِيَّةً يَشْتَغِلُوْنَ بِهَا عَنِ الإِقْتِدَاءِ
بِالنّبي صلّى الله عليه وسلّم
Alloh telah menyeru manusia agar berdoa kepadaNya dan
mengajarkan doa di dalam kitabNya untuk makhluqNya. Nabi shollallohu alaihi
wasallam juga telah mengajarkan doa kepada umatnya. Dari situ terkumpullah 3
hal : Al ilmu tentang tauhid, al ilmu tentang bahasa dan nasehat bagi umat.
Oleh karena itu tidaklah pantas bagi seseorang untuk berpaling dari doa yang
telah diajarkan oleh nabi shollallohu alaihi wasallam. Sungguh setan telah menjauhkan
manusia dari maqom ini lalu mengikat bagi mereka lewat kaum yang buruk yang
mengarang doa-doa yang membuat mereka menjauh dari sikap mengikuti nabi
shollallohu alaihi wasallam
Imam Qurthubi berkata :
فَعَلَى الإنْسان أنْ يَسْتَعْمِلَ مَا فِي كِتَابِ
الله وَصَحِيْحِ السّنّة مِنَ الدّعاء وَيَدَعُ مَا سِوَاهُ وَلاَ يَقُوْلُ
أخْتَارُ كَذَا فَإِنّ الله قَدِ اخْتَارَ لِنَبِيِّهِ وَأوْلِيَائِهِ
وَعَلَّمَهُمْ كَيْفَ يَدْعُوْنَ
Wajib bagi setiap insan untuk menggunakan doa yang tercantum
dalam kitabulloh dan sunnah yang shohih dan meninggalkan selainnya. Jangan
berkata “ Aku memilih yang ini “ karena Alloh telah memilihkan buat nabi dan
para waliNya dan mengajarkan kepada mereka bagaimana cara berdoa
Ibnu Taimiyyah berkata :
وَيَنْبَغِى لِلْخَلْقِ أنْ يَدْعُو
بِالأَدْعِيَّةِ الشَّرْعِيَّةِ الّتِي
جَاءَ بِهَا الكتاب والسنة فَإنّ ذالك لاَرَيْبَ فِي فَضْلِهِ وَحُسْنِهِ وَأنّهُ
الصّراط المستقيم صراط الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ
وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
Sudah seharusnya bagi setiap makhluq untuk berdoa dengan doa yang syar’i yang telah Alloh
cantumkan dari kitab dan sunnah karena sudah tidak diragukan lagi akan
keutamaan dan kemuliannya. Itu adalah ash shirotul mustaqim, jalannya orang-orang
yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin,
orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman
yang sebaik-baiknya
Imam Malik berkata (ketika ditanya tentang orang yang berdoa
dengan mengucapkan “ Ya Sayyidii “) :
يقول يا ربّ كَمَا قَالَتِ
الأنْبِيَاءُ فِي دُعَائِهِمْ
Ucapkan “ Ya Robbii “ sebagaimana yang diucapkan oleh para
nabi