manfaat Tanah (1)
Setelah cebok dari buang air, tentu ada diantara kita yang
khawatir dengan kuman dan aroma tidak sedap dari kotoran. Sabun anti septik
sering dijadikan solusi. Lalu bagaimana islam memberi petunjuk kepada umatnya ?
Bukankah islam din yang memiliki aturan lengkap yang bisa menjawab semua
tuntutan ? Jawabannya ada pada hadits di bawah ini :
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
قَالَتْ مَيْمُونَةُ وَضَعْتُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَاءً لِلْغُسْلِ فَغَسَلَ يَدَيْهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ أَفْرَغَ
عَلَى شِمَالِهِ فَغَسَلَ مَذَاكِيرَهُ ثُمَّ مَسَحَ يَدَهُ بِالْأَرْضِ ثُمَّ مَضْمَضَ
وَاسْتَنْشَقَ وَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى جَسَدِهِ ثُمَّ تَحَوَّلَ
مِنْ مَكَانِهِ فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ
Dari Ibnu 'Abbas berkata, Maimunah berkata, "Aku
menyiapkan air mandi untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau mencuci
kedua telapak tangannya dua atau tiga kali. Kemudian beliau menuangkan air ke
telapak tangan kirinya dan membasuh kemaluannya, kemudian beliau usapkan
tangannya ke tanah, kemudian berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung, lalu
membasuh wajah dan kedua tangannya. kemudian beliau mengguyur seluruh tubuhnya.
Setelah itu beliau bergeser dari tempatnya semula, lalu mencuci kedua kakinya. [HR
Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan Nasa’i]
Pada hadits di atas, nabi shollallohu alaihi wasallam
memberi contoh kepada kita bahwa beliau menggosok-gosokkan tangannya pada tanah
selesai cebok. Ingat, tanahlah satu-satunya zat yang bisa mengatasi najis dan
kuman air liur anjing. Bila demikian, tentu kuman dari kotoran manusia juga
otomatis teratasi dengannya. Disamping itu, aroma tidak sedap di tangan setelah
cebok bisa hilang.
Imam Bukhori membuat judul di kitab shohihnya dengan “
Babu Mashil Yad Bitturob litakuna anqo “ (Bab mengusap tangan ke tanah setelah
cebok agar lebih bersih). Ini menunjukkan kedalaman ilmunya dalam memahami
persoalan ini