Jangan Mau Dikasih Fulus

Dalam bahasa Arab, uang ditampilkan dengan dua kata : Nuqud dan fulus. Ibnu Hajar menyebut uang dinar (terbuat dari emas) dan dirham (terbuat dari perak) bagian dari nuqud. Berarti nuqud adalah uang yang memiliki nilai tinggi.

Adapun fulus disebut Ibnu Hajar sebagai adna amwal (mata uang dengan nilai terendah). Di negeri kita maka uang Rp 500 atau Rp 1000 yang biasa diberikan sopir buat pak ogah, adalah fulus.

Masih kata beliau, orang yang memiliki fulus disebut dalam bahasa Arab dengan muflis. Kata ini terkadang memiliki makna orang yang (bangkrut, pailit, jatuh miskin, tekor dan lainnya). Karyawan yang sedang berada di tanggal tua dan memiliki karakter gali lobang tutup lobang juga berhak disebut sebagai muflis.

Yang menyedihkan, kotak infaq di masjid-masjid, bila dibuka maka uang yang kita jumpai rata-rata fulus dan sedikit sekali nuqud yang terlihat.
Walhasil, betapa mayoritas jamaah di masjid kita adalah kumpulan orang-orang muflis !?

Maroji’ :

Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Atsqolani jilid 5 kitabul istiqrodl