Sikap kepada para rosul dan islam yang didakwahkan terbagi
menjadi 3 :
1. Beriman kepada
seluruh rosul dan kitab yang mereka ajarkan
Mereka adalah umat rosululloh shollallohu alaihi wasallam
2. Kufur kepada
setiap dakwah yang diserukan para rosul
Mereka adalah kaum terdahulu yang diadzab diakibatkan
kekufuran mereka
3. Kufur sebagian
dan beriman kepada sebagian kepada seruan dakwah
Diantara contoh kelompok ini adalah yahudi : Mereka imani
Musa, sementara mereka tolak kenabian Isa dan rosululloh shollallohu alaihi
wasallam. Adapun kaum nasrani : Mereka beriman kepada Musa dan Isa, akan tetapi
mereka tolak kenabian Muhammad shollallohu alaihi wasallam. Kepada kelompok
ini, Alloh berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ
وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ
بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَلِكَ
سَبِيلًا أُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
حَقًّا وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا
150. Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan
rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan
rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan : Kami beriman kepada yang sebahagian dan
Kami kafir terhadap sebahagian (yang lain), serta bermaksud (dengan Perkataan
itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir),
151. merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami
telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang
menghinakan [annisa : 150-151]
Berdasar ayat ini, kita bisa mengambil faedah bahwa
barangsiapa yang menolak satu saja rosul yang Alloh utus maka ia dinilai telah
menolak semua rosul. Oleh karena itu, Alloh menyebutnya dengan alkaafiruuna
haqqon (kafir yang sebenar-benarnya). Divonis seperti itu agar tidak ada
penilaian bahwa mereka berada di antara iman dan kekafiran. Demikianlah yang
diterangkan oleh Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di dalam tafsirnya.
Ini juga menjadi peringatan bagi umat rosululloh shollallohu
alaihi wasallam agar tidak meniru sikap mereka. Menerima sebagian syariat akan
tetapi di sisi lain memberi penolakan kepada syariat lainnya. Menunaikan kutiba
‘alaikumsh shiyam, sementara antipati terhadap kutiba ‘alaikuml qishosh bisa
dikategorikan sebagai kelompok ini.
Maroji’ :
Assa’di (maktabah syamilah) hal 102