Sendal (11)
Setelah menikahi puteri nabi Syuaib, Musa berangkat bersama
istrinya. Di tengah perjalanan yang gelap, tiba-tiba ia melihat api. Musapun
pergi menuju api yang dimaksud dengan meminta kepada istrinya agar tetap berada
di tempatnya dan tidak mengikuti dirinya.
Saat berada di tempat yang dimaksud, suara panggilan bergema
“ Wahai Musa ! “. Lalu ada perintah :
إِنِّي أَنَا رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ إِنَّكَ
بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى
Sesungguhnya aku adalah Robmu, maka lepaskanlah dua sendalmu
karena sungguh engkau berada lembah suci Thuwa [thoha : 12]
Kenapa Musa diperintahkan melepas sendal ketika berada di
Thuwa ? Para ahli tafsir menyebut dua alasan :
Pertama :
Sendal nabi Musa terbuat dari kulit keledai. Ini berasal dari
riwayat marfu Ibnu Mas’ud. Kita ketahui bahwa keledai adalah hewan yang
memiliki banyak konotasi negatif (haram dimakan, mampu melihat setan, suara
yang dibenci ditamtsilkan dengan suara keledai, dll). Lembah suci bernama Thuwa
tidak selayaknya dimasuki sesuatu yang buruk
Kedua :
Agar Musa mendapat keberkahan dari tanah suci, hingga kulit
kakinya langsung bersentuhan dengannya
maroji’ :
Albaghowi (maktabah syamilah) hal 312