Khobits Dan Thoyyib (1)
Ini adalah pernyataan Alloh kepada orang beriman :
قُلْ لَا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ
وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا
أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Katakanlah : Tidak sama alkhobits (yang buruk) dengan ath
thoyyib (yang baik), meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, Maka
bertakwalah kepada Allah, hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat
keberuntungan [almaidah : 100]
Siapa Yang dimaksud khobits dan thoyyib pada ayat ini ?
Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di berkata :
فلا يستوي الإيمان والكفر، ولا الطاعة
والمعصية، ولا أهل الجنة وأهل النار، ولا الأعمال الخبيثة والأعمال الطيبة، ولا
المال الحرام بالمال الحلال.
Tidaklah sama antara ketaatan dan maksiat, ahlul jannah dan
ahlunnar, amal buruk dan amal baik dan harta haram dan harta halal.
Kenapa tidak sama ? Beliau berkata :
فإنه
لا ينفع صاحبه شيئا، بل يضره في دينه ودنياه
Karena yang buruk tidak mendatangkan manfaat sedikitpun bagi
pemiliknya bahkan justru menimbulkan madlorot pada din dan dunianya.
Oleh karena itu, wanita cantik tapi kafir, makanan lezat
hasil korupsi, haji atas dasar riya dan retorika dakwah memikat tapi yang
disampaikan adalah kesesatan, semuanya adalah buruk di sisi Alloh.
Sebaliknya, Bilal berkulit hitam yang beriman, makanan
sederhana dari hasil kerja yang halal, sedikit infaq atas dasar ikhlas dan tema
dakwah yang sederhana yang dibangun di atas manhaj yang benar tentu akan berada
di dalam keridloan Alloh.
Walhasil, jangan mudah tertipu !
Maroji’ :
Taisir Karim Arrohman Fii Tafsir Kalaamil Mannan, Abdurrohman
Nashir Assa’di (maktabah syamilah) hal 124