Angin Yang Thoyyiob




Khobits Dan Thoyyib (2) 

Beragam tafsir dari kata rihun thoyyib (angin yang baik). Penulis tafsir aljalalain mengatakan angin yang lembut.
Syaikh Abdurrohman Nashir Assa’di berkata : Angin yang sesuai dengan yang diinginkan tidak menyusahkan dan tidak pula memberatkan perjalanan
Syaikh Abu Bakar Jabir Aljazairi berkata : Angin yang sesuai dengan perjalanan kapal laut
Ibnu Abbas berkata : Lembut dan tenang
Demikianlah ragam tafsir, meski berbeda akan tetapi hakekatnya satu dengan yang lain saling melengkapi.
Bagi pelaut, angin besar adalah musuh. Dengannya akan terjadi gelombang besar. Tidak sedikit yang membuat kapal tenggelam. Kondisi yang mencekam membuat penumpangnya akan menjerit dan tidak ada yang disebut dan diharap kecuali Alloh. Itulah tauhid rububiyyah. Hal ini Alloh firmankan :

هُوَ الَّذِي يُسَيِّرُكُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ حَتَّى إِذَا كُنْتُمْ فِي الْفُلْكِ وَجَرَيْنَ بِهِمْ بِرِيحٍ طَيِّبَةٍ وَفَرِحُوا بِهَا جَاءَتْهَا رِيحٌ عَاصِفٌ وَجَاءَهُمُ الْمَوْجُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ أُحِيطَ بِهِمْ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ لَئِنْ أَنْجَيْتَنَا مِنْ هَذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ
Dialah yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), Maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (mereka berkata) : Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan Kami dari bahaya ini, pastilah Kami akan Termasuk orang-orang yang bersyukur   [yunus : 22]

Apa yang terjadi ketika angin besar akhirnya reda ? Rata-rata mereka melakukan kekufuran seperti semula. Alloh berfirman :
وَإِذَا غَشِيَهُمْ مَوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ فَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمَا يَجْحَدُ بِآَيَاتِنَا إِلَّا كُلُّ خَتَّارٍ كَفُورٍ  
Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan muqtashid (antara iman dan kufur). dan tidak ada yang mengingkari ayat- ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar  [luqman : 32]

وَإِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَنْ تَدْعُونَ إِلَّا إِيَّاهُ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ وَكَانَ الْإِنْسَانُ كَفُورًا
Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih  [al isro : 67]