Thoyyib Dan Khobits (31)
Ini adalah penggalan dari nasehat rosululloh shollallohu
alaihi wasallam :
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً،
وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ
تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا
صَالِحاً وَقاَلَ تَعَالَى : يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ
طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ
أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ
حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ
فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata :
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala itu
thoyyib, tidak menerima kecuali yang thoyyib. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman
sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para
Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. Dan Dia berfirman :
Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami
rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan
perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya
ke langit seraya berkata : Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram,
minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang
haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan [HR Muslim]
Apa makna thoyyib ? Imam Nawawi berkata : Makna thoyyib
adalah bersih dari kekurangan dan keburukan. Sedangkan kalimat “ tidak menerima kecuali yang thoyyib “ berarti jangan mendekatkan diri
kepada Alloh dengan shodaqoh hasil haram
Adapun Syaikh Muhammad Sholih Utsaimin menerangkan makna
kalimat “ Sesungguhnya Allah ta’ala itu thoyyib, tidak menerima kecuali yang thoyyib
“ : Thoyyib dzatNya, thoyyib sifat-sifatNya, thoyyib
perbuatanNya dan tidak menerima kecuali yang thoyyib secara dzatnya dan thoyyib
dalam mencarinya
Walhasil, selektif
mencari rizki adalah hal yang paling diutamakan sebelum berderma.
Maroji’ :
Syarh Arbain
Annawawiyyah (maktabah auladusy syaikh) hal 96 dan 98