Tahoyyib Dan Khobits (44)
Selain masuk islam atas dasar ikhlash, ada juga orang yang
bersyahadat dengan tujuan mendapat keuntungan di dalamnya. Orang seperti ini
disebut Alloh dengan :
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَى
حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ
انْقَلَبَ عَلَى وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةَ ذَلِكَ هُوَ
الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan
berada di tepi. Maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan
itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang.
Rugilah ia di dunia dan di akhirat. yang demikian itu adalah kerugian yang
nyata. [alhajj : 11]
Ayat ini turun berkenan dengan keislaman seorang yahudi.
Setelah masuk islam, ia mendapat ujian berupa kebutaan, kefakiran dan kematian
anaknya. Orang inipun menilai islam mendatangkan kesialan sehingga ia menghadap
nabi shollallohu alaihi wasallam untuk meminta izin kepada beliau agar
diperkenankan kembali kepada agama yahudi. Maka beliau bersabda :
يا
يهودي الإسلام يسبك الرجال كما تسبك النار خبث الحديد والذهب والفضة
Wahai Yahudi, islam menghapus dosa seseorang sebagaimana api
akan menghilangkan khobats (karat) besi, emas dan perak.
Demikianlah, tidak ada yang menyatakan keimanan kecuali pasti
akan menghadapi ujian. Bukankah Alloh berfirman :
أَحَسِبَ
النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آَمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan : Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi ? [al ankabut :
2]
Maroji’ :
Ruhul Ma’ani Fi Tafsir Alquran Al’adzim Wassab’il Ma’ani,
Syihabuddin Mahmud ibn Abdillah Alhusaini Al Alusi (maktabah syamilah) hal